Sejarah Hari Ini: Uni Soviet Ambil Alih Afghanistan, 75 Ribu Tentara Turun

theatlantic.com
Tentara Uni Soviet di Kabul pada 7 Januari 1980.
Rep: Puti Almas Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  Uni Soviet mengambil alih Afghanistan pada 27 Desember 1979. Hal itu dilakukan sebagai upaya menstabilkan situasi politik yang terjadi di negara itu pada era Perang Dingin.

Sebanyak 75 ribu tentara dikerahkan oleh Uni Soviet di Afghanistan. Keberadaan pasukan itu membantu menegaskan kekuasaan Babrak Karmal sebagai pemimpin di salah satu negara Timur Tengah tersebut dan memukul mundur kekuatan oposisi pemerintah.

Namun, setelah hal itu terjadi intervensi militer Uni Soviet dinilai memberi penderitaan bagi warga sipil Afghanistan. Selama hampir 10 tahun, konflik terus terjadi dan membuat banyaknya pengungsi datang dari negara itu.

Bahkan, perang saudara yang terjadi di Afghanistan semakin tidak berujung. Uni Soviet juga harus kehilangan banyak pasukan yang tewas akibat konflik dan mengeluarkan banyak biaya untuk terus terlibat.

Amerika Serikat (AS) kemudian menanggapi intervensi Soviet dengan memberi tekanan. Negeri paman Sam yang ingin agar keterlibatan dalam perang Afghanistan dihentikan melakukan sejumlah hal seperti mengehentikan pengiriman gandum ke wilayah Uni Soviet serta menolak olimpiade internasional yang diselenggarakan di Moskow, Rusia pada 1980.

Ledakan di sebuah tambang batu bara di India terjadi pada 27 Desember 1975. Sebanyak 372 orang pekerja yang ada di sana tewas dalam bencana itu.

Tambang batu bara Chasnala Colliery tepatnya terletak di Dhanbad. Pada malam hari di tanggal kejadian itu, ledakan terjadi seketika dan sangat besar.

Dalam sebuah investigasi, diduga penyebab ledakan adalah saat gas bersinggungan dengan peralatan tambang. Ventilasi udara di tempat itu diyakini tidak berfungsi dengan baik sehingga memperburuk hal itu.

Selain itu, ada dugaaan serbuk halus dari batu bara yang terbawa angin bergesekan dan memicu api. Hingga kemudian membakar tambang atau bahan peledak yang digunakan dalam proses produksi.

Setelah ledakan terjadi, tanah di area sekitar pertambangan terguncang begitu hebat. Retakan terjadi dan mengakibatkan bocornya air dari reservoir.

Banyak pekerja tambang yang awalnya selamat menjadi tenggelam. Di antara mereka terseret arus air hingga kemudian terperangkap di dalamnya. Tak sedikit jenazah yang tidak ditemukan dalam bencana tragis ini.

Sekelompok pria bersenjata melakukan serangan di bandara Roma, Italia dan Wina, Austria pada 27 Desember 1985. Sebanyak 16 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam kejadian ini.

Serangan dilakukan dengan menembaki para penumpang di bandara. Saat itu, mereka tengah mengantri untuk pemeriksaan bagasi di terminal keberangkatan.

Kebanyakan korban di bandara Roma saat itu adalah penumpang yang hendak menaiki penerbangan dari pesawat nasional Israel, El Al. Di Sana, 13 orang tewas. Sementara itu di Wina, korban adalah mereka yang akan berangkat ke Tel Aviv.

Serangan dilakukan sekitar pukul 08.15 pagi waktu setempat dua bandara negara. Saat itu, tidak ada satupun pihak yang mengaku berada di balik kejahatan tersebut.

 

 
Berita Terpopuler