Dituduh Dibantu Rusia dalam Pemilu, Trump: Itu Konyol

AP
Presiden AS terpilih, Donald Trump
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih AS, Donald Trump menolak laporan inteligen AS soal bantuan Rusia dalam kemenangannya, Ahad (11/12). Ia menyebut laporan tersebut konyol.

"Saya rasa itu konyol. Saya rasa itu hanya alasan lain, saya tidak percaya," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News Sunday. Ia juga menyalahkan Demokrat atas laporan tersebut.

Trump mengaku tidak percaya laporan itu datang dari Central Intelligence Agency (CIA). Laporan menyebut Rusia mengintervensi pemilu melalui peretasan sehingga menguntungkannya.

Sejumlah petinggi parlemen telah berjanji untuk menyelidiki laporan. Trump tidak menolaknya. Dua petinggi kebijakan luar negeri Senat dari Demokrat, Chuck Schumer dan Jack Reed telah menyuarakan kekhawatiran atas kemungkinan ini.

Gedung Putih juga telah memerintahkan badan inteligen untuk meninjau ulang serangan siber dan intervensi asing dalam pemilu lalu. Mereka telah secara formal mengeluarkan tuduhan bahwa Rusia menyerang organisasi partai Demokrat sebelum pemilu.

Pejabat Rusia anonim menyangkal tuduhan. Menurut Trump, CIA pun tidak sepenuhnya yakin soal intervensi Rusia.

"Mereka berdebat secara internal, saya tidak yakin," kata Trump.

 
Berita Terpopuler