Dubes Pakistan: Muslim Harus Lawan Kekerasan di Kashmir

Republika/Wihdan Hidayat
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem.
Rep: Puti Almas Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem mengatakan kekerasan di Kashmir, wilayah yang dikuasai India terhadap mayoritas penduduk Muslim terus terjadi. Ia menilai diperlukan aksi dari saudara sesama Muslim di seluruh dunia, khususnya di Tanah Air yang dapat memberi dukungan melawan hal itu.

"Seluruh warga Muslim dari seluruh dunia, khususnya Indonesia harus bersatu melawan kekerasan yang terjadi di Kashmir terhadap mayoritas penduduk," ujar Nadeem dalam acara diskusi Kashmir di Bawah Pendudukan India, Perspektif, Politik, Budaya dan Agama, Kamis (27/10) di Jakarta.

Sejak India menduduki Kashmir pada 27 Oktober 1947, protes dari penduduk setempat yang tidak menginginkan wilayah itu berada di bawah kendali India terus bermunculan. Kelompok-kelompok separatis di sana menyuarakan keinginan mereka agar Kashmir yang sekitar 80 persen penduduknya Muslim bergabung ke Pakistan atau merdeka sebagai negara sendiri.

Pemerintah India mengirimkan sejumlah besar pasukan militer negara itu untuk menghentikan perlawanan. Namun, menurut Nadeem sering kali hal itu dilakukan dengan menyasar warga sipil, termasuk perempuan.

"Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, Indonesia dapat menyuarakan perlawanan terhadap India atas Kashmir seperti Israel atas Palestina," ujar Nadeem.

 
Berita Terpopuler