Sejarah Hari Ini: Ribuan Warga Hadiri Pembukaan Jembatan Brooklyn

nationalreview
Jembatan Brooklyn.
Rep: Melisa Riska Putri Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah 14 tahun dan 27 orang meninggal dalam pembangunannya, Jembatan Brooklyn yang melintasi Sungai East dibuka. Jembatan menghubungkan kota besar New York dan Brooklyn untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Pada 1883, Ribuan penduduk Brooklyn dan Manhattan Island mendatangi upacara pembukaan yang dipimpin Presiden Chester A Arthur dan Gubernur New York Grover Cleveland.

Jembatan karya John A Roebling ini menjadi jembatan terbesar yang pernah dibuat pada saat itu.

Beberapa saat sebelum konstruksi dimulai pada 1869, Roebling terluka fatal saat mengambil beberapa pembacaan kompas akhir di Sungai East. Sebuah perahu menghantam dan melukai jari-jari pada salah satu kakinya. Tiga pekan kemudian ia meninggal karena tetanus. Ia menjadi korban pertama lebih dari dua lusin orang yang meninggal dalam pembangunan jembatan ini.

Putranya yang berusia 32 tahun, Washington A Roebling megambil alih kendali. Ia telah bekerja bersama ayahnya untuk beberapa jembatan dan membantu mendesain Jembatan Brooklyn.

Sayangnya, Washington harus lumpuh karena dekompresi cepat saat melakukan proyek pembangunan di bawah air. Beberapa pekerja lain meninggal akibat dekompresi cepat, runtuhan dan kebakaran.

Ia terus mengarahkan operasi konstruksi dari rumahnya dengan bantuan istrinya, Emily.

Pada 24 Mei 1883, Emily Roebling diberi kesempatan sebagai yang pertama menaiki jembatan yang telah selesai itu. Ia membawa ayam, sebagai simbol kemenangan. Dalam waktu 24 jam, diperkirakan 250 ribu orang berjalan melintasi Jembatan Brooklyn. Jembatan dengan panjang yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan dilengkapi dua menara megah dijuluki sebagai keajaiban dunia kedelapan.

Selanjutnya: Kerusuhan Pertandingan Sepak Bola Tewaskan 300 Orang

Panggilan wasit dalam pertandingan sepak bola antara Peru dan Argentina memicu kerusuhan pada hari ini 1964 lalu. Lebih dari 300 penggemar tewas dan 500 orang terluka dalam huru-hara kekerasan di Stadion Nasional di Lima, Peru.

Pertandingan itu adalah kualifikasi Olimpiade 1964. Pendukung Peru bersorak keras kepada tim mereka yang hanya memiliki beberapa menit tersisa. Ketika wasit menganulir gol untuk Peru, stadion menjadi riuh. Kepanikan terjadi dan kerumunan yang mencoba menyelamatkan diri justru membuat desak-desakan yang menewaskan banyak orang.

Beberapa tahun setelahnya, pada 1982 sebanyak 340 orang tewas di sebuah pertandingan di Moskow ketika gol terakhir membuat fan yang telah keluar mencoba kembali tiba-tiba. Sementara penonton lain menuju jalan keluar.

Bencana sepak bola skala besar juga pernah terjadi pada 1946 ketika 33 penggemar tewas di Bolton, Inggris. Saat itu, kondisi penuh sesak menyebabkan palang menimpa pennggemar.

Selanjutnya: Astronom Copernicus Meninggal

Pada 24 Mei 1543, astronom Polandia Nicolaus Copernicus meninggal di tempat yang sekarang dikenal Frombork, Polandia. Bapak astronomi modern ini adalah ilmuwa Eropa modern pertama yang mengatakan Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari.

Sebelum publikasi pekerjaan astronomi utamanya Six Book Concerning the Revolutions of the Heavenly Orbs pada 1543, para astronom Eropa berpendapat bumi terletak di pusat alam semesta.

Copernicus dengan benar mengungkapkan urutan planet yang diketahui, termasuk Bumi, dari Matahari dan memperkirakan orbit mereka. Ia juga berpendapat Bumi berubah setiap hari pada porosnya dan pergeseran bertahap sumbu ini menyumbang perubahan musim.

Copernicus meninggal pada tahun yang sama saat pekerjannya dipublikasikan. Kematian ini menyelamatkan ia dari kemarahan beberapa tokoh agama yang kemudian mengutuk pandangan heliosentris tetang alam semesta sebagai bidah. Pada akhir abad ke-18, pandangan tata surya Copernicus diterima hampir secara universal.

 
Berita Terpopuler