Ahok Minta Kelompok Ekstrem 'Kiri' dan 'Kanan' Ditangkap

Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tak boleh ada ideologi lain yang menggantikan Pancasila. Ia meminta setiap pihak yang berencana mengganti Pancasila harus ditangkap.

Ahok berharap kelompok yang menganut aliran ekstrem 'kiri' atau komunis harus ditangkap. Tak hanya itu, ia menilai kelompok ekstrem 'kanan' atau berpaham radikal berdasarkan agama patut pula dipenjarakan.

"Komunis kan ekstrim kiri. Ekstrim kanan bahaya juga enggak menurut kamu? Teriak-teriak mau ganti Pancasila, tangkap itu harusnya," katanya di Balai Kota, Selasa (17/5).

Permintaan Ahok itu sekaligus mengomentari munculmya simbol-simbol komunis. Namun ia menyebut keberadaan simbol komunis seharusnya bukan sesuatu yang patut dipermasalahkan. Sebab menurutnya yang menjadi masalah bukan simbolnya, melainkan ideologinya.

"Kalau dia sebarkan memaksa, mengganti ideologi ya ditangkap dong. Kalau cuma sekadar itu (simbol) kan sekarang kita menerapkan demokrasi, jadi kan bebas. Yang penting kamu ngumpul enggak bertujuan ganti ideologi," ujarnya.

 
Berita Terpopuler