Polri Usut Motif Aksi Penembakan Misterius di Magelang

Antara/Teresia May
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar
Rep: Rahmat Fajar Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penembakan misterius (Petrus) terjadi di wilayah Magelang, Jawa Tengah. Dikabarkan sebanyak sembilan orang telah menjadi korban aksi Petrus.

Kadiv Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan polisi tengah mendalami motif pelaku penembakan misterius tersebut. Polisi juga belum bisa memastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan jaringan teror.

"Tapi dengan adanya berturut-turut jumlah korban dimana paling besar wanita, ini dapat dikategorikan suatu perbuatan ingin melakukan teror," ujarnya di Mabes Polri, Rabu (27/4).

Kendati demikian, mantan Kapolda Banten itu menegaskan, teror yang terjadi di Magelang berbeda dengan kelompok teroris Santoso dan lainnya. Seperti modus operandi dan peralatan yang digunakan.

Polisi, kata Boy, dapat menjerat pelaku dapat dijerat pasal karena melukai seseorang. Apabila nantinya terbukti adanya perbuatan terorisme maka akan dikenakan pasal terorisme UU nomor 15 tahun 2003.

Selain itu, Boy menambahkan, polisi juga sedang mendalami motif penyayatan yang terjadi belum lama ini di Yogyakarta. Penyayatan terhadap korban dilakukan tanpa alasan yang jelas.

Boy mengatakan, peristiwa yang terjadi di Yogyakarta patut diduga untuk ada kaitannya dengan penembakan misterius di Magelang. Namun yang paling penting saat ini memburu pelaku penyayatan tersebut.

"Kita fokus melakukan penangkapan pelaku baru kita kembangkan," katanya.

 
Berita Terpopuler