Sejarah Hari Ini: Air Terjun Niagara Berhenti Mengalir

Air terjun Niagara di Amerika Serikat
Rep: Gita Amanda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir 242 miliar liter air mengalir setiap hari dari Air Terjun Niagara. Namun, pada 29 Maret 1848, kejanggalan terjadi saat air terjun berhenti mengalir.

Dilansir Mirror.co.uk, saat itu angin kencang meniup bongkahan es di Danau Erie yang merupakan sumber Sungai Niagara. Bongkahan es tersebut kemudian benar-benar menutup aliran air menuju air terjun.

Balok es besar menghentikan setiap celah untuk mengalirkan air ke arah air terjun. Akibatnya air terjun berhenti mengalir.

Berhentinya air terjun niagara membuat sungai mengering sementara. Hal itu berimbas pada ikan-ikan hingga mati.

Air Terjun Niagara merupakan nama kolektif dari tiga air terjun yakni Horseshoe, American dan Bridal Veil. Air terjun Niagara biasanya menerjunkan air hingga 168 juta liter per menit.

Selanjutnya: Turki Akui Israel Sebagai Negara



Meski menentang rencana pembagian Palestina, Turki tetap mengakui Israel sebagai negara. Dilansir On This Day, pada 29 Maret 1949, Turki resmi menyatakan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Kedutaan Besar Turki di Israel diresmikan pada 7 Januari 1950, dengan Seyfullah Esin sebagai kepala misi pertama. Namun Kedutaan Turki diturunkan ke tingkat Kuasa Usaha, setelah krisis Terusan Suez pada 26 November.

Pada 1967, Turki bergabung dengan negara Arab mengecam Israel setelah Perang Enam hari. Turki juga menyerukan Israel mundur dari wilayah pendudukan. Tapi pada pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam di Rabat, Maroko, Turki menentang resolusi yang menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.

Sebagai hasil dari perkembangan positif hubungan bilateral, misi Turki di Tel Aviv ditingkatkan pada 1963, kembali ke Kedutaan dan pada 1980 menjadi Kedutaan Besar. Tapi setelah aneksasi Israel di Yerusalem Timur dan klaim mereka yang menyatakan Yerusalem ibukota abadi Israel, maka Turki menurunkan perwakilannya ke tingkat "sekretaris kedua" pada 30 November 1980.

Selanjutnya: Letnan Calley Terbukti Bersalah pada Pembantaian My Lai

Letnan William Calley dinyatakan terbukti bersalah atas pembantaian My Lai oleh pengadilan militer pada 29 Maret 1971. Insiden My Lai merenggut nyawa 500 warga sipil di Vietnam Selatan.

Dilansir BBC News, komandan 27 tahun itu menerima hukuman mati atau penjara seumur hidup setelah pembantaian di mana tentara Amerika Serikat menembaki warga sipil di My Lai dan desa-desa tetangga di Vietnam Tengah Maret 1968. Letnan Calley bertanggung jawab atas Charlie Company, sebuah unit dari Divisi 11 Brigade Infanteri Amerika yang berada dalam sebuah misi membasmi pejuang komunis Viet Cong Batalyon ke-48.

Saat insiden penembakan terjadi, Viet Cong tidak berada di desa. Pasukan AS justru menembaki lebih dari 500 warga sipil tak bersenjata secara brutal. Juri dari enam perwira militer menolak klaim Calley dia hanya mengikuti perintah dalam rantai komando militer.

 
Berita Terpopuler