Lima Desainer Busana Muslim Indonesia Raih Apresiasi di London Fashion Week

dok: HIJUP
HIJUP dan lima desainer Indonesia di ajang London Fashion Week
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang London Fashion Week sukses digelar pada 18 hingga 23 Februari lalu. Di pagelaran fesyen terkemuka di London, Inggris, tersebut, HIJUP.com bersama lima desainer ternama Indonesia turut serta.

Diajeng Lestari, CEO HIJUP.com mengatakan, dalam kesempatan itu pihaknya bersama empat desainer yaitu Dian Pelangi, Restu Anggraini, Zaskia Sungkar dan Jenahara tampil dalam International Fashion Showcase yang menjadi bagian dari London Fashion Week.

Menurut Diajeng, kesempatan tersebut menjadi pagelaran fesyen terbesar yang pernah diikuti Indonesia di kancah internasional.

"HIJUP menjadi yang pertama membawa modest fashion tampil dalam London Fashion Week," ujar Diajeng dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3).

Mengusung tema Modest Cosmopolist, empat desainer mewakili empat elemen kehidupan, yakni api, air, udara dan cahaya.

Dian Pelangi yang mewakili elemen 'Api' hadir dengan koleksi bertemakan 'coidentity' bernuansakan unsur berani, tegas, berkilau dan menonjol. Kontras dengan Restu Anggraini yang mewakili elemen 'Air', yang hadir dengan koleksi bernuansa ketenangan dan kemampuan beradaptasi.

Zaskia Sungkar dengan elemen 'Udar' berhasil menciptakan koleksi dengan menekankan keunikan pada sifat bahan material yang 'flowy' dan sangat menonjolkan efek angin ketika dipakai.

Terakhir adalah Jenahara yang mewakili elemen 'Cahaya', menghasilkan koleksi yang penuh akan energi dan jiwa bagi setiap pemakainya.


"Antusiasme para pengunjung yang menyaksikan perpaduan modest fashion dengan ciri khas gaya fesyen Indonesia yang ditawarkan masing-masing desainer sangatlah besar," ujar dia.

Bahkan para pengunjung yang notabene bukan muslim, antuasias memiliki koleksi tersebut. Terbukti dengan nama Dian Pelangi yang keluar sebagai salah satu nominasi untuk kategori Desainer Terbaik.

Selain merepresentasikan empat elemen kehidupan melalui karya-karya desainer Indonesia, Diajeng mengatkan pihaknya juga turut mempromosikan karya pribadi desainer Vivi Zubaedi pada sesi private preview yang diselenggarakan bersamaan dengan HIJUP International Meet Up di Aubaine Restaurant, Marylebone.

"Vivi berhasil memadupadankan unsur-unsur etnis khas Afrika, Maroko dan Indonesia. Sebagai motif utama, tenun khas Indonesia merepresentasikan keragaman akulturasi budaya Indonesia," ujar Diajeng.

Lebih lanjut Diajeng mengatakan, keberhasilan dan respons yang baik dari publik dunia di acara tersebut membuktikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dengan populasi muslim terbesar di dunia.

 
Berita Terpopuler