Sejarah Hari Ini: Kecelakaan Kereta yang Picu 'Perang' di India

IST
Bendera India (Ilustrasi).
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini tahun 2002 silam, 57 jemaat Hindu tewas dalam kebakaran di kereta India. Kebakaran terjadi pada Sabarmati Express yang menuju ke Ahmedabad dari stasiun Godhra di negara bagian barat India, Gujarat.

Kereta tersebut sedang memulangkan ratusan aktivis hindu dari ziarah ke situs sengketa Ayodhya di India timur, Uttar P. Daerah itu diklaim oleh dua komunitas, Muslim dan Hindu.

Aktivis Hindu menuding kelompok Muslim jadi pelaku. Perdana Menteri India, Atal Bihari Vajpayee telah berusaha untuk menenangkan situasi agar tidak ada ketegangan antar agama di India.

Daerah Ayodhya merupakan wilayah yang sudah disengketakan sejak puluhan tahun. Pada 1992, organisasi Hindu, Vishwa Hindu Parishad (VHP) menggelar demonstrasi yang menyebabkan masjid berusia 500 tahun Moghul mosque di Ayodhya rusak parah.

Para Hindu percaya bahwa masjid itu merupakan tempat kelahiran Tuhan mereka, Ram. Kerusakan menyebabkan kericuhan parah yang menyebabkan 3.000 orang tewas.

Sebelum insiden para 27 Februari ini, lebih dari 14 ribu Hindu berkumpul di Ayodha pada pekan-pekan terakhir. Mereka berencana mengkonstruksi kuil.

Pascainsiden, sekolah dan pertokoan ditutup di Godhra. Jam malam diterapkan. Polisi memerintahkan siapa pun yang mencurigakan untuk diringkus atau ditembak di tempat. Meski demikian, komunitas Hindu bersikeras mendirikan kuil di sana.

Bentrokan pun tidak terelakkan. Insiden merebak di Gujarat yang menewaskan 1.000 orang. Sebagian besar adalah Muslim. Kendaraan dan puing-puing dibakar di jalanan Ahmadabad, ibu kota Gujarat. Komunitas Hindu dilaporkan membuat kericuhan di beberapa kota Gujarat.

Sejumlah warga Muslim ditangkap pascakericuhan dan didakwa menyebabkan kekacauan. Namun mereka tidak dijatuhi hukuman. Konflik di Ayodhya terus berlanjut dengan Muslim dan Hindu sama-sama menuntut pembangunan rumah ibadah di titik yang sama.

Pada hari ini tahun 1943, sebuah ledakan di pertambangan milik Montana Coal and Iron Company menewaskan 74 orang. Ini adalah bencana tambang terparah dalam sejarah Montana.

Sebagian besar korban adalah anggota komunitas kecil Washoe dan Bearcreek, Montana. Hampir semua orang di komunitas merupakan pekerja tambang dan keluarga mereka. Sebagian besar bekerja di tambang Smith untuk perusahaan di atas.

Pada Sabtu pagi 27 Februari, 77 pria sedang bekerja di sana. Pada pukul 9.30 pagi waktu setempat, sebuah ledakan menggelegar. Semua orang di Washoe dan Bearcreek mendengarnya. Tak lama sirine digaungkan.

Semua orang panik dan berhamburan mencari pertolongan. Dari 77 orang yang sedang bekerja, hanya tiga orang yang berhasil menyelamatkan diri. Sisanya tewas karena ledakan dan rendahnya oksigen di dalam tambang.

Penyebab ledakan masih tidak diketahui. Namun perusahaan mengklaim ledakan berasal dari gas metana di lorong yang terbengkalai. Semua orang Montana dan AS berduka pascakejadian. Hingga tambang itu tidak pernah beroperasi lagi.






Di Washington DC, pada hari ini tahun 1922, Mahkamah Agung AS mendeklarasikan amandemen ke-19 konstitusi AS yang mengatur hak pilih untuk perempuan. "Hak penduduk AS untuk memilih tidak bisa ditolak atau diatur oleh AS atau negara bagian berdasarkan gender," kata amandemen tersebut.

Amandemen ini merupakan hasil perjuangan selama tujuh tahun dorongan petisi, pertemuan dan protes oleh perempuan. Amandemen diumumkan oleh delapan anggota Mahkamah agung dan secara penuh diimplementasikan pada 26 Agustus.

 
Berita Terpopuler