Persis Kirimkan 13 Dai Dakwah ke Luar Pulau Jawa

Darmawan/Republika
Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Maman Sudiaman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) mengirimkan 13 orang dai untuk menyebarkan dakwah di luar Pulau Jawa. Program pengiriman da'i ke luar Pulau Jawa ini, sesuai dengan amanat Muktamar XIV Persis pada bulan November tahun 2015 lalu. 

Menurut Ketua Umum PP Persis, KH Aceng Zakaria, ke-13 orang dai ini akan dikirimkan ke sejumlah daerah seperti Deli Serdang (Sumatera Utara), Malino (Sulawei Selatan), Ambon (Maluku). Sebelum dikirimkan ke sejumlah daerah, para da'i ini terlebih dahulu mengenyam pendidikan reguler di Sekolah Tinggi Agam Islam Persatuan Islam (STAIPI) Garut.

"Mereka ini adalah mahasiswi STAIP Garut yang telah menyelesaikan masa studinya dan memiliki kewajiban untuk mengabdi selama satu tahun di pelosok daerah di nusantara ini," ujar Aceng saat memberikan pembekalan kepada para dai di Kantor PP Persis, Jln. Perintis Kemerdekaan, Bandung, Rabu (27/1).

 

 

 

 

BANDUNG -- Program pengiriman dai ini, kata Aceng, sudah beberapakali dilaksanakan oleh Persis. Program ini, mendapatkan sambutan luar biasa dari daerah yang merasa terbantu dengan keberadaan dai yang dikirimkan Persis selama ini. 

"Alhamdulillah, sambutannya sangat luar biasa. Karena itu, kita semakin meningkatkan kualitas dai yang akan dikirimkan ke daerah," katanya. 

Rata-rata, kata dia, dai yang dikirimkan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga, masyarakat di daerah menolak dai yang sudah dikirimkan kembali lagi setelah menyelesaikan tugasnya selama satu tahun.

Aceng mengatakan, tujuan dari dilaksanakannya program pengiriman dai ke daerah-daerah terutama di pelosok nusantara ini adalah untuk memberikan pencerahan keagamaan kepada masyarakat. Saat ini, jumlah dai yang berada di pelosok daerah nusantara sangat kurang. Kondisi ini, berbeda jauh dengan di Pulau Jawa yang keberadaan dainya sangat banyak.

"Kalau di pelosok daerah, jumlah dainya sangat sedikit. Jadi, kita mengirimkan dai melalui program ini," katanya.

BANDUNG -- Kurangnya jumlah dai di daerah, kata Aceng, berdampak besar terhadap minimnya pemahaman masyarakat terhadap agama Islam. Kondisi ini, sangat memprihatinkan jika melihat mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Namun pada kenyataannya di lapangan, pemahaman masyarakat masih kurang. 

"Sangat miris, jika jumlah Muslim yang melek baca tulis Alquran masih minim di Tanah Air.Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu kita untuk mengirimkan dai ini ke pelosok-pelosok daerah di tanah air," katanya.

Aceng mengakui, saat ini pihaknya belum bisia mengirimkan da'i ke sleuruh pelosok daerah yang memutuhkan. Namun ia berharap, ke depannya PP Persis bisa megirimkan da'i ke selurunh pelosok daerah. "Insya Allah ke depannya, kami akan mengirimkan ke semua daerah yang membutuhkan dai," katanya. 

 
Berita Terpopuler