24 Fakta ISIS: Mobil Mewah, AIDS, Wanita hingga Sepatu Terlarang

AP
Para militan ISIS (ilustrasi).
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak terjang ISIS menyita perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir, tidak terkecuali sepanjang tahun 2015. Sebagian besar dikenal dengan aksi terornya, termasuk serangan teror Paris pada November 2015 yang diklaim dilakukan oleh ISIS.

Tak pelak, aksi ISIS yang diklaim mengatasnamakan Islam itu berimbas buruk pada muslim di belahan dunia lain yang tidak terkait dengan gerakan tersebut. Banyak muslim yang mengalami serangan islamophobia akibat aksi ISIS tersebut.

Berikut sejumlah fakta terkait ISIS sepanjang tahun 2015, beberapa di antaranya sungguh di luar dugaan.

LONDON - Sebuah keluarga dari Luton yang berjumlah 12 orang telah bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam keluarga tersebut terdapat pula bayi yang masih berusia satu tahun.

Dilansir dari Daily Mail Sabtu (4/7),  keluarga Manan membuat sebuah pernyataan bahwa mereka sedang berada di Suriah dan bergabung dengan ISIS. Bahkan dalam pernyataannya mereka juga mendesak agar umat Islam lainnya melakukan hal yang sama dan segera bergabung dengan mereka.

"Kami merilis pernyataan ini untuk mengkonfirmasi bahwa memang kita berada di Suriah," tulis pernyataan keluarga Manan.

Dalam pernyataannya, mereka menuliskan bahwa di Suriah bebas dari korupsi dan penindasan hukum buatan manusia karena hanya diatur oleh syariah.

Keluarga Mannan termasuk sang balita dan dua lansia ini memang tak terlihat lagi di Luton setelah terakhir dikabarkan sedang mengunjungi negara asal mereka, Bangladesh, pada (17/5). Pihak kepolisian sebenarnya telah mencurigai keluarga ini menyebrang ke Suriah melalui Turki.

MADRID -- Mantan sandera kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Spanyol, Javier Espinosa, membeberkan upaya ISIS membuat penjara dengan keamanan tinggi seperti Guantanamo.

Penjara tersebut dimaksudkan untuk membuat tahanan Barat, merasakan apa yang terjadi di Guantanamo yang selama ini diperuntukan bagi tersangka terorisme.

Seperti dilansir Al-Arabiya, Ahad (15/3), dalam tulisannya di koran El Mundo wartawan Spanyol yang diculik pada 16 September 2013 dan dibebaskan 29 Maret 2014 itu, untuk pertama kalinya merinci eksekusi sandera Rusia Sergei Gorbunov. Espinosa mengatakan, ISIS juga telah mengelompokkan sebanyak 23 sandera dari 11 negara berbeda di sebuah vila di utara Aleppo.

Di penjara tersebut, menurut Espinosa, ISIS mencoba meniru penjara AS Guantanamo yang selama ini digunakan untuk menahan tersangka terorisme. Mengutip informasi wartawan AS James Foley, Espinosa menulis ISIS telah memiliki proyek ini untuk waktu yang lama.

Menurutnya kepala penjaga mengatakan, mereka ingin tahanan Barat merasakan penjara dengan keamanan tingkat tinggi, kamera dan banyaknya penjaga.

RAQQA -- Warga di Raqqa, Suriah, merasa hidup mereka diliputi ketakutan. ISIS mengontrol segala aspek kehidupan mereka.

Mohamed, salah seorang pemuda yang fasih berbahasa Inggris, mengisahkan sepenggal kehidupannya di bawah kekuasaan ISIS di Raqqa.

"Harga pangan terus meroket. Kami dilarang merekok. Saya tertangkap dua kali merokok dan dimasukan ke penjara selama sehari serta mendapat 20 kali cambukkan," kata Mohammed, seperti dilansir BBC News, Rabu (23/9).

ISIS, menurutnya, juga menghapus akses internet dari rumah warga. Warga hanya mendapat jatah listrik selama dua jam per hari.

Pria juga tak diizinkan mencukur jenggot dan kumis. ''Siapa yang kedapatan, akan dimasukkan ke dalam penjara," ungkap Mohamed.

Bendera ISIS memenuhi hampir semua penjuru kota. Bangunan resmi bahkan memiliki tulisan ISIS yang dilukis di dinding.

SYDNEY --Joshua Goldberg bukan lah seorang muslim dan bukan warga Australia, Jumat (11/9). Dilansir dari SMH, pria berusia 20 tahun ini merupakan seorang Yahudi yang tinggal di Florida. Joshua hidup bersama kedua orang tuanya dan adiknya.

Dia dikenal sebagai 'Saksi Australia'. Selama ini dia berhasil meyakinkan ISIS bahwa dia seorang muslim dan anggota ISIS yang berada di Australia.

Polisi telah menangkapnya pada Jumat (11/9) pagi karena telah memerintahkan untuk membuat bom. Dan, dia berhasil mempengaruhi media sosial dengan adanya pameran gambar Nabi Muhammad di Garland, Texas, Mei lalu.

Bahkan dia mengajak umat Islam untuk melakukan kekerasan hingga berakibat tewasnya dua orang karena mencoba melakukan perintahnya.

Sejak Juli, Joshua telah memberikan umpan serangkaian ancaman bom di sinagog Melbourne dan Perth. Baru-baru ini dia mengaku bekerja untuk menyerang Amerika Serikat dengan bom yang meledak jika terkena tekanan panas.

Namun ternyata Fairfax media mengungkapkan bahwa Joshua hanya berpura-pura sebagai anggota ISIS. Ini diketahui ketika dirinya juga menyamar sebagai seorang pengacara asal Melbourne Joshua Bornstein.

LONDON -- Mantan anggota ISIS mulai memberanikan diri bicara ke publik. Sejak Januari 2014, sedikitnya 58 orang mengaku keluar dari ISIS. Hingga saat ini jumlahnya terus meningkat.

Mereka juga mulai menceritakan kisah mereka ketika menjadi bagian dari kelompok teror nomor satu di dunia itu. Beberapa mantan anggota mengaku keluar karena tidak mendapat apa yang dijanjikan, seperti barang mewah, mobil dan wanita.

Sementara mereka harus 'berjuang' di medan yang mematikan. Hal tersebut dikemukakan oleh sekelompok pengamat asal London, International Centre for the Study of Radicalisation and Political Violence (ICSR) dari King's Collage London.

Menurut mereka, para mantan anggota ISIS itu kecewa dengan kualitas hidup di teritorial yang dikendalikan ISIS. "Mereka menyadari bahwa barang mewah dan mobil yang dijanjikan tidak akan menjadi kenyataan," kata pengamat.

Sementara anggota dari negara asing mengeluhkan jarangnya listrik dan kebutuhan dasar. Militan juga dijanjikan pengantin yang cantik dan muda, juga budak seks dari kelompok minoritas yang wilayahnya dikendalikan ISIS. (Mirror.co.uk)

PALMYRA -- Tak hanya manusia, dikhawatirkan hewan langka Ibis botak di Suriah pun terancam punah. Mereka biasanya hidup di wilayah Utara Suriah.

Dilansir dari CNN, Direktur Perlindungan Alam Assad Sahal mengatakan sebelum terjadinya perang Suriah Ibis ternacam punah karena perubahan iklim, perburuan liar dan tersengat listrik. Saat ini akibat kekerasan yang dilakukan manusia justru akan mengancam kepunahan.

Saat ISIS mengambil alih kekuasaan Palmyra, mereka merawat Ibis yang melarikan diri. Salah satu titik di wilayah tersebut terdapat 11 ekor Ibis.

Tetapi populasi di Palmyra telah berkurang. Saat ini masih tersisa tiga ekor, yakni dua pejantan dan satu betina.

Mereka tidak bisa dipindahkan dari penangkaran di Palmyra karena menunggu telur yang menetas. Mereka berharap Ibis betina satu-satunya yang ada mampu menetaskan telur yang ada.

SEATTLE -- Majalah propaganda dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebelumnya tersedia di Toko online Amazon. Namun kini majalah bernama Dabiq tersebut telah ditarik dari daftar barang yang dijual di Amazon.com tersebut.

BBC News melaporkan pada Ahad (7/2), sebelumnya empat salinan berbeda dari Majalah 'ISIS' Dabiq, tersedia dalam format kertas di situs Amazon Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol.

Penulis mejalah terdaftar sebagai Al-Hayat Media Center. Selama ini Al-Hayat diketahui sebagai sayap media ISIS yang kerap menghasilkan video propaganda dan newsletter untuk kelompok tersebut.

Amazon menggambarkan Dabiq berfokus pada isu-isu berkala termasuk jihad serta laporan foto dan kejadian terkini. Majalah juga disebut-sebut berisi artikel informatif mengenai berbagai hal berkaitan dengan ISIS. Dabiq dijual dengan harga hingga 27 poundsterling atau sekitar 548 ribu rupiah.

Situs Amazon memasukkan penerbit majalah dalam daftar platform khusus penerbitan mandiri atau independent publishing. Namun kini majalah tersebut telah ditarik dari daftar di situs.

RAQQA -- Salah satu dari tiga siswi Inggris yang hilang dan diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), mengunggah sebuah foto di aku Twitternya. Dalam foto tersebut menggambarkan sedikit kehidupan barunya bersama ISIS.

Dilansir Al-Arabiya Senin (27/4), Amira mengunggah sebuah foto yang nampaknya merupakan hidangan khas Timur Tengah seperti kebab, ayam goreng dan roti pita. Dalam kicauannya Amira juga mengatakan, sedang makan bersama seorang gadis yang ia sebut Um Ayoub.

"dawlah takeaway w / @ um_ayoub12," tulis gadis 15 tahun tersebut.

Dawlah secara harfiah diartikan sebagai negara dan biasa digunakan untuk menyebut ISIS oleh para pendukungnya. Kicauan Amira menunjukkan sekilas mengenai kehidupan barunya sebagai anggota ISIS.

Kicauan juga datang setelah adanya laporan yang menunjukkan Amira dan dua temannya terlihat di sebuah kamp ISIS. Mereka dilaporkan menjalani pelatihan senjata dan mempelajari hukum Syariah Islam.

Amira diketahui meninggalkan London bersama kedua temannya Shamima Begum (15 tahun) dan Kadiza Sultana (16 tahun). Mereka diyakini tinggal di Raqqa, Suriah.

LONDON -- Dua dari tiga siswi London timur yang melarikan diri untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah telah menikahi anggota ISIS. Mereka menikah dengan pria yang disetujui untuk mereka oleh kelompok teroris tersebut.

The Guardian melaporkan pada Sabtu (4/7), Shamima Begum (15), Kadiza Sultana (16) dan Amira (15) telah melarikan diri pada bulan Februari dari Inggris setelah menipu orang tua dan saudara kandung mereka.

Ketiganya diduga bergabung dengan ISIS di Suriah. Dua remaja telah diizinkan untuk memberitahu keluarga mereka bahwa mereka telah menikah dan tinggal di negara yang dilanda perang.

Satu menelepon dan lainnya menggubakan platform media sosial untuk memberitahu orang-orang tercinta mereka. Atas permintaan keluarga mereka, Guardian tidak mempublikasikan nama pasangan yang menikah.

Keluarga mengatakan awalnya bingung mendengar berita itu. Mereka tetap berharap anak perempuan mereka akan datang ke rumah.

HASAKAH -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeksekusi secara brutal seorang jihadis yang dituduh secara sengaja menularkan penyakitnya untuk jihadis lainnya dengan donor darah.

Disebut dalam Daily Mail, Rabu (24/6) pendonor darah tersebut berasal dari Indonesia dan membuat kepanikan di antara para pejuang ISIS berbasis di Shaddadi, provinsi Hasakah Selatan.

Kasus AIDS itu terdeteksi setelah seorang militan ISIS asal Mesir terinfeksi AIDS setelah berhubungan seks dengan seorang gadis Yazidi berusia 15 tahun. Selain itu, dua warga Arab Saudi juga terinfeksi karena memperkosa perempuan itu.

Tes medis membuktikan bahwa keduanya positif terinfeksi AIDS. Setelah ditelusuri, penyakit tersebut diduga berasal dari WNI yang bergabung dengan ISIS.

"Berdasarkan penyelidikan latar belakang medisnya, disebutkan bahwa WNI tersebut mengidap AIDS sebelum bergabung dengan ISIS di Suriah September 2014 lalu," kata Kelompok Aktivis Sound And Picture, seperti dikutip dari Daily Mail.

Akibatnya pria yang disebut WNI itu dijatuhi hukuman mati atas tuduhan sengaja merugikan anggota ISIS dengan sukarela menyumbangkan darahnya untuk pejuang yang terluka.

LONDON -- Pria yang sering muncul dalam video ISIS itu bernama Mohammed Emwazi asal London. Emwazi atau yang lebih dikenal Jihadi John selalu tampil mengenakan jubah hitam dan penutup wajah saat mengeksekusi wartawan dan pekerja asal AS.

Emwazi, tukang jagal ISIS berusia 27 tahun, dibesarkan di pinggiran kota London Barat. Universitas Westminster menyebutkan Emwazi pernah menjadi mahasiswa mereka.

Pada Kamis (26/2), The Washington Post menerbitkan artikel panjang dengan menyebut namanya. Washington Post mengutip perkataan teman Emwazi. "Saya tidak ragu bahwa Muhammad adalah Jihadi John.''

Selang beberapa bulan kemudian, serangan drone AS diyakini telah menewaskan militan Jihadi John di Raqqa, Suriah, Jumat (13/11). Menurut kelompok Syrian Observatory for Human Rights, ia tewas bersama dengan tiga orang lainnya di dalam sebuah mobil ketika diserang drone AS.

"Empat pria muda ada di dalam mobil, termasuk warga negara Inggris yang merupakan tokoh senior ISIS," kata Rami Abdel Rahman dari Observatory pada Guardian. "Kami 100 persen yakin ia tewas. Orang-orang mengatakan pada kami ada banyak bagian tubuh," tambahnya.

MELBOURNE -- Jihadi Putih bernama Jake Bilardi yang ternyata berasal dari Melbourne, Australia adalah korban bully di sekolahnya. Ia adalah mantan pelajar di Craigieburn Secondary College dan menjadi mualaf pada usia 10 tahun.

Mantan teman sekelas Jake, Ulus Shefket, mengatakan ia seangkatan dengan Jake di sekolah. Menurutnya, Jake adalah anak tertutup dan sering menyendiri. ''Ia pendiam dan jarang memiliki teman. Meskipun kami berusaha bercanda dengannya, ia selalu merespon berlebihan,'' kata Shefket pada Daily Mail Australia.

Menurutnya, Jake meninggalkan Craigieburn Secondary College karena ingin masuk sekolah lain. Shefket mengatakan Jake dibully di sekolah. ''Dibully secara verbal, tapi tidak terlalu serius, orang normal tidak akan memasukannya ke hati,'' kata Shefket.

Jake Bilardi atau Jihad Jake atau White Jihad diduga tewas dalam salah satu dari serangkaian bom bunuh diri di Irak. Remaja tersebut sebelumnya terbukti berencana melakukan penyerangan di Melbourne.

The Australian melaporkan, sebuah foto bagian dari video propaganda terbaru dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menunjukkan sebuah van putih yang dikemudikan pemuda yang tampak seperti Bilardi. Mobil tersebut diduga merupakan salah satu bom mobil yang meledak.

DAMASKUS -- Mantan penerjemah ISIS yang juga menyaksikan pembunuhan wartawan Jepang, Kenji Goto, menjelaskan kronologis kejadian yang dilakukan Jihadi John.

Mantan penerjemah tersebut atau yang kita panggil saja 'Saleh' (bukan nama sebenarnya) menegaskan bahwa Jihadi John memang Mohammed Emwazi yang terlahir di Kuwait dan beremigrasi ke Inggris sejak 1988.

Emwazi telah membunuh beberapa wartawan asing termasuk dua wartawan Amerika, Steven Sotloff dan James Foley. Ia dianggap sebagai kepala algojo ISIS. Menurut Saleh, sosok Emwazi sangat ditakuti dan dihormati dalam kelompok radikal tersebut.

Saleh menjelaskan kronologis eksekusi Goto sebenarnya terjadi di Turki. Di tempat itu pula ia melarikan diri dari kepemimpinan ISIS. Saat itu, Emwazi berada dalam kekuasaan dan pengaruh yang besar bagi pemberontak tersebut.

"Setelah dia (Jihadi John) membunuhnya, tiga atau empat orang datang dan mengambil alih jenazah dan memasukkan ke dalam mobil. Setelah itu, John pergi ke sebuah jalan yang berbeda," kata dia dilansir dari Jerusalem Post edisi Selasa (10/3).

BEIRUT -- Mantan asisten almarhum Presiden Irak Saddam Hussein, Ezzat al-Douri (72 tahun), telah ditemukan tewas. Anggota kelompok radikal ISIS itu tewas dalam operasi militer besar-besaran di Irak.

Gubernur Provinsi Salahuddin mengkonfirmasi hal tersebut kepada Al Arabiya News Channel pada Jumat (17/4) waktu setempat. Menurutnya, Douri adalah dalang dari kelompokk ISIS di Irak dan kematiannya merupakan pukulan bagi kelompok tersebut.

Douri menjabat sebagai wakil ketua Dewan Komando Revolusi Saddam Hussein. Kemudian, ia menjadi buronan setelah invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003.

Tahun lalu, tepatnya pada Juli, sesaat setelah militan ISIS merebut kota terbesar kedua Irak, Mosul, dalam serangan kilat, Douri merilis rekaman audio mendesak semua rakyat Irak untuk bergabung membebaskan negara dan memuji radikal ISIS. (Reuters)

KUALA LUMPUR -- Otoritas Malaysia telah menangkap seorang perempuan berusia 27 tahun di Bandara Kuala Lumpur pada malam Natal 2014. Perempuan itu diduga akan berangkat ke Turki sebelum meneruskan perjalanan menuju Suriah untuk gabung ISIS.

''Perempuan itu telah menikah dengan salah satu militan ISIS yang berkebangsaan Maroko,'' kata Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar, seperti dilansir the Star, Sabtu (3/1).

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan puluhan perempuan warga negaranya telah bergabung dengan ISIS sejak 2011.

‘’Yang terbaru sebanyak 46 wanita Arab Saudi bergabung ISIS dan pergi ke Suriah pada Juli. Mereka pergi bersama dengan anak-anaknya dan sejumlah perempuan,’’ ujar Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayjen Mansour Al Turki, kepada surat kabar Al Hayat seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (4/9).

Sementara, laporan yang diterbitkan majelis tinggi Prancis menyebutkan 1.430 warga Prancis telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Dari data laporan pada Maret 2015, sebanyak 135 wanita Prancis diduga gabung ISIS.

Direktur Pusat Analisis Terorisme di Paris, Jean Charles Brisard, mengatakan para wanita tersebut menjadi target utama untuk bergabung dengan kelompok yang berpusat di Irak dan Suriah itu.

"Propaganda dengan sasaran warga Prancis banyak menampilkan wanita dan anak-anak yang menderita. Video dan foto-foto ini akan menggerakkan hati wanita," jelas Brisard.

GAZA -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Selasa (30/6) mengancam akan mengubah Jalur Gaza menjadi wilayah kekuasaan mereka lainnya di Timur Tengah. ISIS menuduh Hamas kurang ketat dalam menegakan hukum Islam di wilayah Gaza.

ISIS mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah video yang dirilis di dunia maya. Pernyataan ISIS ini menjadi tantangan publik langka bagi Hamas.

"Kami akan menumbangkan negara Yahudi (Israel) dan Anda (Hamas) dan Fatah dan semua sekularis bukan apa-apa dan Anda akan kami gulingkan," kata salah satu anggota ISIS bertopeng dalam pesan videonya.

Ia menambahkan aturan syariah akan dilaksanakan di Gaza. ISIS, menurutnya, bersumpah bahwa apa yang terjadi di Suriah saat ini khususnya di kamp Yarmouk akan terjadi di Gaza.

Ungkapan ISIS tersebut mengacu pada kemajuan ISIS di sejumlah wilayah di Suriah termasuk di kamp pengungsi Palestina di Yarmouk.

ANKARA -- ISIS telah mengeluarkan surat perintah pembunuhan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Fatwa tersebut diposting secara online pada Senin (31/8) oleh afiliasi ISIS yang disebut Al-Battar.

Seperti diberitakan Middle East Eye pada Rabu (2/9), fatwa diyakini ditulis oleh Syaikh Abu Khabab al-Irak. Dalam fatwa di media sosial tersebut, ISIS menyatakan Erdogan murtad karena mendukung serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat dalam melawan sesama Muslim. Keaslian pernyataan itu tidak dapat diverifikasi.

Kelompok militan itu juga menuduh Erdogan menumpahkan darah Muslim dan bertindak Murtad bersama Tentara Salib, Alawi dan Yahudi.

"Koalisi yang dipimpin Ameria Serikat adalah perang salib dan Erdogan semata wayang di tangan mereka. Dia sekarang harus dihilangkan," ujarnya.

BEIRUT -- Juru Bicara ISIS, Abu Mohammad al Adnani, mengatakan telah menerima janji kesetiaan Boko Haram dan mengucapkan selamat untuk berjihad di Afrika Barat. Adnani juga mengajak umat Islam untuk berperang di Afrika ketika mereka tidak dapat pergi ke Suriah maupun Irak.

Adnani juga menolak adanya militer yang mundur ketika diserang Irak dan Kurdi serta koalisi AS. Di Suriah pasukan Kurdi memotong rute pasokan penting yang dikuasai oleh ISIS di Irak.

ISIS juga menghadapi serangan balik dari pasukan Irak dan militan Iran di Tikrit. Selain Irak, mereka juga menargetkan negara-negara barat seperti Paris dan Roma. (Reuters)

RAQQA -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di provinsi Raqqa, Suriah, melarang penggunaan pakaian maupun sepatu berlabel Nike. Menurut mereka, Nike merujuk pada kata-kata dan istilah berbau seksual.

Dilansir dari International Business Times pada Kamis (23/4), ISIS dilaporkan mengeluarkan daftar kata-kata yang mereka larang untuk digunakan di Raqqa. Kata-kata tersebut meliputi kata "jalang","pelacur", "perempuan nakal" hingga kata-kata "Nike".

Menurut kelompok tersebut, kata Nike terdengar seperti kata dalam bahasa Arab "Neikh" yang berarti hubungan seksual. Untuk itu, ISIS melarang menggunaan kata maupun produk yang dikeluarkan Nike.

"Hati-hati, ini kata-kata asing yang serius (untuk dicermati)," ungkap tulisan dalam selebaran.

Selebaran didistribusikan di Raqqa untuk memperingatkan pemilik toko atau pedagang agar tak menjual produk Nike. Siapa saja yang masih menjualnya akan didenda, dipenjara, atau dicambuk di depan umum.

WASHINGTON -- Seorang ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis alamat personel US Navy Seal yang membunuh Osama bin Laden, Selasa (6/10). Seperti dikutip Mirror, ISIS mempublikasi alamat personel bernama Rob O'Neill tersebut di sosial media.

Alamat disertai dengan instruksi bagaimana menemukan O'Neill dan tagar pembunuhan. Ekstrimis yang diduga berasal dari Inggris dan mengunggahnya sebagai anonim itu menyebut O'Neill akan segera tewas.

"Saya memberikan informasi tentang Robert O'Neill ini untuk saudara-saudara di Amerika dan Alqaidah di AS, sebagai target nomor satu untuk diburu dan dibunuh," kata dia.

O'Neill muncul ke publik pada 2014 dengan klaim bahwa ia adalah penembak yang menewaskan pemimpin tertinggi Alqaidah. Ia juga berkeliling Amerika untuk menghadiri seminar dan menceritakan kisahnya membunuh Osama.

Menurut Internasional Business Times, keluarga O'Neill tidak takut pada ISIS juga ancaman terbaru ini. Tahun lalu, O'Neill mengatakan paa CNN bahwa ia tidak peduli bahwa beberapa orang menganggapnya bohong terkait perannya.

BAGHDAD -- ISIS telah meluncurkan radio buletin menggunakan bahasa inggris di jaringan radio al-Bayan. Radio buletin ISIS itu diluncurkan pada Selasa (7/4) dan dipromosikan melalui jejaring sosial twitter. 

Bahkan, radio berbasis bahasa inggris tersebut sudah mengudara di Arab dan Rusia. Siaran pertamanya membahas tentang kegiatan mereka di Irak, Suriah dan Libya. 

Termasuk dugaan kematian seorang komandan ISIS di kamp pengungsi Yarmouk di ibukota Suriah, Damaskus, bom bunuh diri di kota Irak Kirkuk dan serangan mortir pada milisi di Sirte, Libya. (AP)

LONDON -- Salah satu alasan mengapa kelompok radikal menyebar secara masif adalah mereka menggunakan media sosial. Kampanye online melalui media sosial ini ampuh menjaring anak-anak muda yang sedang mencari jati diri.

Direktur kelompok anti ekstrimis 'Inspire', Sara Khan, mengatakan ia melihat banyak buktinya secara langsung di situs-situs media sosial.

Khan mengemukakan contoh tiga orang remaja perempuan London yang telah dihubungi oleh ekstrimis secara online. Mereka kemudian memutuskan pergi ke Suriah untuk gabung ISIS.

Aqsa Mahmood, gadis 20 tahun di London pergi ke Suriah untuk menjadi pengantin militan pada 2013. Ia kemudian menjadi 'tim promosi' kelompok untuk menarik lebih banyak teman-temannya.

Beberapa bukti menunjukan Mahmood menghubungi Shamima Begum. Gadis 15 tahun ini juga kemudian meninggalkan London pada Selasa pekan lalu. Shamima pergi bersama Kadiza Sultana (16 tahun) dan Amira Abase (15 tahun).

''Kenyataan yang menyedihkan adalah internet dibanjiri dengan ribuan website ekstremis dan semua mengklaim berbicara atas nama agama,'' kata Khan dikutip BBC.

WASHINGTON -- Akun Twitter dan YouTube milik militer AS diretas selama beberapa jam oleh kelompok yang mengaku pendukung ISIS, Senin (12/1).

''Tentara Amerika, kami datang, hati-hatilah,'' kata salah satu pesan dalam Twitter Centcom. Centcom berarti cyber-vandalism.

Beberapa dokumen militer dilaporkan dicuri dan muncul di Twitter. Dalam pernyataan, militer melaporkan tidak ada imbas operasional dan informasi spesifik yang diunggah.

''Kami melihat ini murni vandalisme siber,'' katanya. Pada Senin, akun Twitter telah kembali meski belum aktif.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan AS sedang menyelidiki peretasan Centcom. Ia menilai ada perbedaan antara pelanggaran penyebaran data dan peretasan akun Twitter.

Seorang pejabat Pentagon mengatakan peretasan ini memalukan meski tidak mengancam keamanan. Sementara, ahli dari Universitas Surrey Alan Woodward mengatakan serangan ini tidak mengganggu keamanan.

''Saya tidak mengatakan ini coba-coba, hanya keteledoran,'' kata dia pada BBC.

LONDON -- Sebuah kelompok independen pemantau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara online, mengatakan telah menemukan kelompok tersebut telah membuat aplikasi telepon pintar sendiri. Aplikasi ini digunakan sebagai alat komunikasi baru para militan.

Seperti dilansir csmonitor.com,  selain menggunakan Facebook, Twitter dan aplikasi pesan seperti Telegram, ISIS juga mendistribusikan perangkat lunak komunikasi buatan mereka sendiri untuk menyebarkan pesan radikal.

Para militan mengembangkan aplikasi telepon pintar yang dirancang dapat digunakan di Android. Menurut pakar keamanan berdasarkan pelacakan terhadap ISIS, aplikasi ini tampaknya merupakan upaya baru mereka memotong platform media sosial yang kerap kurang aman.

Sebab platform media sosial kerap dengan mudah menjadi target serangan pemerintah atau kelompok independen yang bekerja mengumpulkan informasi digital mengenai ISIS.

"Mereka ingin membuat kemampuan komunikasi yang lebih aman daripada hanya memanfaatkan Twitter dan Facebook," ujar Kepala Operasi di perusahaan konsultan pertahanan Kronos Advisory, Michael Smith II.

Smith mengatakan, aplikasi itu ditemukan oleh Ghost Security Group, kelompok independen yang mengumpulkan informasi mengenai aktivitas online ISIS. 

 
Berita Terpopuler