Potensi Jokowi-JK Memimpin Dua Periode Dinilai Kuat

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla berbincang dengan Seskab Pramono Anung sebelum memimpin rapat kabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Rep: Qommaria Rostanti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Meski sebagian masyarakat tidak puas atas kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, namun bukan tidak mungkin pasangan ini akan memimpin kembali pada 2019. Lemahnya kekuatan aksi massa serta elektabilitas Jokowi yang masih dominan bisa menjadi faktor pendorongnya kemungkinan tersebut.

Sekretaris Jenderal Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI, Tri Joko Susilo mengatakan segala cara digunakan. Alhasil Jokowi pun semakin menguat ke akar. "Harus jujur saya katakan potensi beliau untuk memimpin dua periode sangat besar ditambah kekuatan lawan yang hampir 'pingsan' dibuatnya," ujarnya dalam siaran pers kepada Republika.co.id, Senin (23/11).

Dari kajian HMPI mengenai berbagai kekuatan politik di 2019, diketahui bahwa saat ini kekuatan sosial maupun ekonomi bisnis yang dimiliki lawan-lawan politik Jokowi dihabisi sedemikian rupa. Mulai dualisme Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), pembubaran Petral, dualisme partai, dualisme kepemudaan KNPI maupun HMI hingga yang skandal rekaman seorang pejabat dengan PT Freeport Indonesia.

Tri mengimbau tokoh-tokoh lokal yang dekat dengan masyarakat untuk bersatu menyadarkan generasi muda akan bahaya rezim bentukan asing dan aseng. Gerakan-gerakan kesadaran, kata dia, hendaknya tidak lagi tampil ngepop,tenang, dan tidak menghidupkan alarm perang.

"Padahal penguasaan asing dan aseng dalam segala dimensi sudah membuat rakyat sesak," ujarnya.

 
Berita Terpopuler