Belgia Desak Berbagi Intelijen Uni Eropa Setelah Serangan Paris

AP Photo/Mindaugas Kulbis
Warga mendoakan korban serangan Paris.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders meminta upaya berbagi intelijen di antara negara-negara Uni Eropa diperkuat setelah serangan Paris, Jumat (13/11).

Reynders mengatakan dirinya telah menelepon beberapa negara untuk berbagi lebih banyak intelijen di Uni Eropa dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama beberapa tahun.

"Kita harus dapat melacak jaringan ini dimanapun mereka berada, apakah itu di Prancis atau Belgia atau di tempat lain di Eropa. Saya berharap bahwa setelah semua serangan ini, akan ada perubahan mentalitas," katanya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (17/11).

Dia mengatakan pembagian intelijen akan membantu menopang wilayah paspor Schengen yang memungkinkan pemiliknya bergerak bebas di Eropa.

Pembagian intelijen ini sekaligus mendorong rencana memperlambat pergerakan 160.000 pengungsi di sekitar Eropa. Setidaknya 129 orang tewas dalam tembakan senjata dan serangan bunuh diri hari Jumat (13/11).

Badan intelijen Belgia meningkatkan pengawasan setelah beberapa penyerang ternyata tinggal di Belgia.

 
Berita Terpopuler