Lakukan Tiga Hal Ini Agar Suami Tidak Berpaling

Republika/Mardiah
suami istri (ilustrasi)
Rep: C30 Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, Ditinggal dan meninggalkan sama-sama dua hal yang tidak enak untuk dipilih. Apalagi karena alasan sudah tidak cinta, selesai.

Apakah Anda ingin hidup bersama dengan pria di mana sudah tidak ada lagi nama Anda di hatinya? Karena anak? Ini hanya akan membuat Anda mengalami masa-masa panjang dan melelahkan.

Pakar parenting keayahan, Edy Wiyono atau dikenal dengan Ayah Edy, pernah mengatakan jika masa pacaran merupakan masa-masa yang paling hangat. Tapi jika sudah menjadi keluarga, akan lebih sering berhadapan dengan percekcokan. Jika tidak pintar-pintar meredam ego masing-masing, tidak ada komunikasi yang lancar, pernikahan hanya berisi perdebatan.

Dilansir dari Yourtango, Jumat (13/11), ada tiga cara yang bisa seorang istri lakukan untuk terus mempertahankan dan menjaga keutuhan cinta dan rumah tangganya.

Memeluk suami bukan berarti terus menerus menempel. Maksudnya, setiap suami hendak berangkat kerja atau saat suami pulang kerja usahakan Anda memberikannya sebuah pelukan.

Jangan sampai karena kesibukan suami dan kesibukan Anda justru melupakan hal-hal demikian. Selain kontak fisik setiap hari, sisakan waktu untuk berpacaran setelah menikah juga sangat dianjurkan.

Menurut Spesialis Urologi Akbari Wahyudi, pria lebih suka ungkapan cinta dan kasih sayang istrinya dilakukan melalui sentuhan fisik. Karena jika hanya terucap dalam kata-kata romantis tanpa sentuhan, kadang membuat pria berpikir. "Mungkinkah dirinya sudah tidak menarik lagi?"

Ini rentan bagi pria untuk mencari wanita lain yang lebih menghargai kehadirannya.

Waktu untuk berbicara berdua ini yang sering wanita atau pria lupakan setelah menikah. Hingga kemudian saat datang masalah barulah salah satu mengatakan, "Sayang, kita perlu bicara."

Padahal jenis pembicaraan seperti itu, cenderung berada dalam suasana  tidak baik.

Oleh karena itu kunci sebuah hubungan sehat adalah komunikasi yang baik antarkeduanya. Karena sekali lagi, pasangan tidak akan tahu apa yang yang kita inginkan apa yang kita rasakan jika wanitanya tidak memberitahukan dengan jelas. Ingat, tidak semua pria "peka" dengan kode yang sering dilemparkan wanita.

Komunikasi di sini bukan hanya pada urusan rumah tangga, urusan pekerjaan, dan urusan anak. Tapi benar-benar berbicara tentang satu sama lain tentang diri mereka. Minimal setiap hari 15 menit.

Saat berada dalam satu ruangan yang sama bukan berarti hati dan pikiran mereka di tempat. Ini diperlukan kesadaran masing-masing.

Kadang gadget seperti laptop, smartphone, TV, atau hal-hal kecil lain yang lebih menyita perhatian Anda daripada suami di sisi. Anda mungkin hanya berpikir "tenang, suami saya ada di sini" apakah Anda pernah benar-benar melihat dan memperhatikan betul setiap gerakanya, setiap tatapannya, atau bagaimana ekspresi mukanya saat berbicara dengan Anda.

Jika belum, maka lakukanlah. Buat dia yang ada di samping anda benar-benar berharga, karena terlalu sulit bagi pria untuk merasa dicintai jika wanitanya tidak benar-benar utuh, hati dan pikiran berpusat padanya.





 
Berita Terpopuler