Ki Bagus Hadikusumo, Pahlawan Peletak Dasar Pembukaan UUD 1945

sangpencerah.com
Ki Bagus Hadikusumo
Rep: eko widiyatno Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional terhadap Ki Bagus Hadikusumo. Pengukuhan gelar pahlawan nasional tersebut, melalui Keputusan Presiden No 116/TK Tahun 2015. Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan nasional tersebut, pada putera bungsu Ki Bagus Hadikusumo, Hafiz Hadikusumo, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11).

Cucu Ki Bagus Hadikusumo, Muhammad Nuskhi mengatakan semasa hidupnya Ki Bagus pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pada periode 1942-1945. Dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Salah satu peran besar Ki Bagus, adalah meletakkan dasar Mukaddimah atau Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kemudian tertuang dalam Pancasila. ''Beliau yang kemudian mengusulkan agar tujuh kata dalam Piagam Jakarta dihilangkan, sehingga bunyinya menjadi seperti yang tertuang dalam sila pertama Pancasila,'' jelasnya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Ki Bagus sangat mengedepankan sikap toleransi dalam beragama. ''Padahal, bila saat itu BPUPKI tetap berkeras menerapkan Piagam Jakarta, sebenarnya bisa saja. Namun menimbang bahwa warga Indonesia tidak hanya terdiri dari umat Islam, maka Piagam Jakarta tersebut diubah menjadi Pancasila seperti yang sekarang ini menjadi dasar dan ideologi negara,'' jelasnya.


Untuk itu, dia berharap Pancasila bisa ditegakkan setegak-tegaknya, bukan hanya sekedar dasar dan ideologi tanpa ada implementasi di tingkat bawah. ''Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sangat luar biasa. Bila nilai-nilai tersebut menjadi pegangan para pemimpin negara dan masyarakat, maka Republik Indonesia benar-benar akan menjadi negara yang luar biasa,'' jelasnya.

Yang jadi masalah, kata Nushki, saat ini banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintah yang justru tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. ''Meski setiap pejabat selalu bilang Pancasila, namun dalam praktiknya banyak yang mengabaikan Pancasila,'' katanya.

Nuskhi menyebutkan, selama hidupnya Ki Bagus Hadikusumo memiliki 3 orang isteri. Namun kakeknya tidak berpoligami, namun karena isteri pertama dan keduanya meninggal dunia, sehingga kemudian menikah hingga tiga kali.

Dari ketiga isterinya tersebut, Ki Bagus memiliki 10 orang anak. Dari isetri pertama memiliki empat orang anak, isteri kedua memiliki dua orang anak, dan isteri ketiga memiliki empat orang anak. Ayah dari Muhammad Nuskhi, adalah putera dari Ki Bagus yang nomor dua, Zuhal Hadikusuma. Ayahnya itu juga aktif di Muhammadiyah dan menjadi Ketua Majlis Tabligh pada era Ketua Umum AR Fakhruddin.

 
Berita Terpopuler