Tiga Jamaah Indonesia Kembali Terverifikasi Jadi Korban Tewas

Raja Salman meninjau lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9). (Reuters/Bandar al-Jaloud/Saudi Royal Court)
Rep: Ratna Puspita Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah memverifikasi tiga jamaah asal Indonesia meninggal karena mobile crane terjungkal di Masjidil Haram, Makkah. Dengan demikan, jumlah korban meninggal asal Indonesia mencapai sepuluh orang.

Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayata mengatakan kepastian tewasnya tiga jamaah itu setelah tim Perlindungan Jamaah Daker Makkah melakukan verifikasi dan identifikasi di pemulasaran jenazah di Al Muaisim.

"Tim melakukan verifikasi dan identifikasi hingga pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi," kata dia, Senin (15/9) dini hari waktu Arab Saudi.

Tiga jamaah yang menjadi korban meninggal, yaitu Sriyana Marjo Sihonom berjenis kelamin laki-laki dari Kelompok terbang (Kloter) Solo (SOC) 27, Masadi Saiman Tarimin berjenis kelamin laki-laki dari Kloter SUB 38, dan Situi Rukayah Abdus Somad Dasimon berjenis kelamin perempuan dari Kloter SUB 39.

Arsyad tidak dapat memastikan ketiga korban sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal. Menurut dia, tim Perlindungan Jamaah Daker Makkah tidak mendapatkan informasi atau nama ketiga jamaah di rumah sakit-rumah sakit di Makkah.

"Ini nama baru, belum ada dalam daftar yang luka sebelumnya. Tapi, sebagian dari tiga termasuk jamaah yang dilaporkan tidak kembali ke pemondokan sejak kejadian crane," kata Arsyad.

Menurut Arsyad, Daker Makkah belum berhasil menghubungi keluarga ketiga jamaah tersebut hingga Senin dini hari. Karena itu, dia menyampaikan ke kantor wilayah daerah tempat tinggal korban agar segera menginformasikan kepada keluarga.



Arsyad menambahkan, Daker Makkah tetap membuka hotline untuk menerima laporan dari keluarga atau kloter mengenai jamaah yang hilang. Dia juga meminta kloter proaktif menyampaikan jika ada jamaah yang belum pulang ke pemondokan sejak mobile crane terjungkal pada Jumat (11/9).

Tim Perlindungan Jamaah dan Kesehatan Daker Makkah masih akan terus memperbaharui data dan memonitor kondisi jamaah di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi dan pemulasaran jenazah di Almuaisim.

"Sampai saat ini, belum ada jamaah yang dilaporkan hilang atau ghaib," kata dia.

Angin kencang menjungkalkan mobile crane berukuran besar yang berada di halaman bagian timur Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (11/9). Sebanyak 107 orang meninggal dunia, termasuk 10 jamaah asal Indonesia.

Sebanyak 42 jumlah jamaah asal Indonesia juga mengalami luka sehingga perlu mendapatkan perawatan, baik di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. Sebanyak 18 jamaah yang mengalami luka sudah dirawat.

"Untuk data dirawat belum berubah," ujar Arsyad.

 
Berita Terpopuler