Kemenkes Siap Bantu Uji Forensik Korban Trigana Air

Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas SAR gabungan memasukkan jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air ke dalam pesawat untuk selanjutnya diberangkatkan menuju Bandara Sentani di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Rabu (19/8). (Antara/Hafidz Mubarak A)
Rep: Dyah Ratna Meta Novia Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah para korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua sudah ditemukan. Kini Tim SAR dan TNI fokus untuk evakuasi dan identifikasi korban yang sebagian jasadnya sudah tak utuh lagi.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, Kemenkes siap membantu proses identifikasi jenazah melalui uji DNA. Ini dilakukan jika tim DVI Polri meminta bantuan Kemenkes. "Saya rasa tim DVI sudah teruji dengan kasus-kasus seperti ini. Namun kalau diminta bantuan kami siap menurunkan tim," katanya, Rabu, (19/8).

Uji DNA dilakukan jika jenazah korban pesawat Trigana Air sudah tak dikenali lagi. Namun, kalau pesawat jatuh terbakar kadang di dompetnya masih ada KTP untuk mengenali korban.

Terkait tingkat kesulitan uji forensik korban pesawat jatuh di laut dengan jatuh di darat dan terbakar, Nila menyatakan, korban jatuh di air secara alami akan membusuk, identitasnya seperti KTP juga bisa hilang terkena air. Namun, kalau korban terbakar, kadang KTP-nya masih ada.

"Intinya kalau korban sudah susah dikenali maka perlu dilakukan tes DNA. Nanti bisa diperiksa DNA keluarganya," ujarnya.

 
Berita Terpopuler