Publik AS Ingin Mendengar Aspirasi Kaum Muslimah

Muslimah AS (ilustrasi).
Rep: C38 Red: Indah Wulandari

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah pertunjukan drama tentang pengalaman muslimah berjilbab di Amerika Serikat ternyata menarik minat publik untuk menontonnya di Benicia Historical Museum, Camel Barns, California.

“Kami harap, setelah  pertunjukan itu muncul dukungan suara untuk Muslimah Amerika dengan upaya menciptakan dialog di tengah lonjakan Islamofobia,” papar aktris drama tersebut Rohina Malik dilansir dari onislam.net, Senin (27/4).

Malik juga berbicara tentang aktingnya yang diangkat dari sebuah tulisan fiksi tahun 2008. Tulisan tersebut menceritakan kisah cinta, kasih sayang, budaya, dan toleransi dari lima wanita muslim.

“Tiket pertunjukan perdananya terjual habis dengan begitu cepat. Saya menyadari bahwa Amerika benar-benar penasaran mendengar suara muslim, terutama untuk saat ini,” kata Malik yang berdarah campuran etnis India dan Pakistan.

 Malik mengungkapkan, diskriminasi sebenarnya tidak pernah dimulai dengan pistol atau pisau, tetapi dimulai dengan lingkungan. “Orang-orang dengan stereotipe dan itu benar-benar berbahaya.” kata Malik.

Kepala lembaga St. Paul Jeanne Forte menyatakan sangat penting untuk belajar tentang budaya umat Muslim melalui cerita mereka.

Terutama setelah peristiwa 9/11, ada begitu banyak penggambaran negatif di media tentang Islam. Saya pikir itu benar-benar penting untuk mendengar dan mempelajari cerita positif  terutama dari seorang wanita muslim,” ungkap Forte.

Lembaga YouGov dalam jajak pendapatnya menemukan bahwa 73 persen orang Amerika percaya bahwa muslim AS adalah korban diskriminasi di tengah serangan terakhir terhadap masyarakat. 

Sebuah studi Pew Researchmengungkapkan bahwa mayoritas orang Amerika tahu sedikit tentang Islam dan keimanan mereka.

 
Berita Terpopuler