Tak Ada Penjelasan Penutupan Situs, BNPT Terkesan Anti-Islam

Republika
Lasdipo.com, salah satu situs yang dianggap memuat Islam radikal versi BNPT.
Rep: Dyah Ratna Meta Novia Red: Indah Wulandari

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar  Simanjuntak menyayangkan sikap represif Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang meminta situs-situs Islam  ditutup.

"BNPT dan Kementerian Komunikasi dan Informatika harus menjelaskan kepada publik  di bagian informasi dan tulisan yang mana pada situs Islam yang mengandung pesan atau dorongan radikalisme. Harus ada penjelasan terang," kata Dahnil, Selasa (31/3).

Bila tidak ada penjelasan tersebut, ujar Dahnil, maka usaha penutupan situs tersebut terkesan sebagai kebijakan anti-Islam.

Bila BNPT dan Kementerian Komunikasi dan Informatika  tidak menjelaskan dengan jelas dikhawatirkan timbul kecurigaan publik ada agenda mendeskreditkan Islam dilakukan pemerintah.

"Bukan tidak mungkin justru sikap memblokir situs-situs tersebut menebar kebencian massif terhadap pemerintah dan bisa dimanfaatkan kelompok radikal untuk melawan. Saya kira ketinggalan zaman bertindak represif terhadap situs-situs yang meyampaikan pesan-pesan dakwah Islam," tegasnya.

Bila ada yang salah dengan isi pesan dakwah mereka, ujar Dahnil,  sebaiknya pemerintah menerangkan ke publik.

 
Berita Terpopuler