Antisipasi Kecurangan di Babak 8 Besar, PSSI Karantina Wasit

FOTO ANTARA/Ismar Patrizki/nz/13.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI yang baru saja ditunjuk, Hadiyandra (kedua kanan), didampingi Direktur Media PSSI, Tommy Arief (kedua kiri) dan sejumlah pengurus PSSI.
Rep: c79 Red: M Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan tertinggi sepakbola Indonesia, PSSI Melalui komite wasitnya menerapkan peraturan baru dalam babak delapan besar Liga Super Indonesia. Aturan tersebut adalah dengan mengkarantina wasit beserta asistennya demi mencegah terjadinya pengaturan skor

Jika sebelumnya di fase grup penjamuan dan pemenuhan kebutuhan wasit bersama official pertandingan menjadi tanggung jawab tuan rumah. Kali ini di babak delapan besar, PSSI mengutus anggotanya untuk menempatkan sang pengadil di tempat terpisah yang seluruhnya dibawah pengawasan yang ketat.

"Alat komunikasi milik wasit berupa telepon seluler dan lainnya juga kami sita sampai pertandingan usai. Semua itu kami lakukan untuk mencegah adanya kecurangan dengan pihak luar," ujar Jimmy Gani selaku petugas keamanan yang mengawasi wasit selama karantina saat ditemui Republika di Hotel Wilis, Malang, Sabtu (4/10)

Selain itu Jimmy menambahkan, manajemen kedua tim yang akan berlaga juga tidak diberitahukan siapa yang akan menjadi wasit yang akan memimpin laga jauh-jauh hari sebelumnya. Pemberitahuan, lanjut Jimmy baru akan dilakukan ketika acara technical meeting sehari sebelum laga dimulai.

"Dengan adanya peraturan ini kami berharap dapat mencegah terjadinya pengaturan skor dan menjaga kemurnian hasil pertandingan," pungkas Jimmy.


 
Berita Terpopuler