20 Ribu Muslim Tertolong Aturan Baru Militer AS

irib/irna
Tentara AS stres/ilustrasi
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Ibrahim Hooper, Juru Bicara Council on American Islamic Relations mengatakan kebijakan seragam tentara AS yang memperbolehkan simbol agama, merupakan evolusi kebijakan militer.  

 

Hooper mengatakan aturan baru tersebut akan mengurangi insiden pelecehan terhadap muslim. Biasanya atasan akan menegur dan dilecehkan ketika anggotanya memakai jilbab atau memelihara jenggot. “Apa yang kita lihat bukanlah revolusi tetapi evolusi dalam kebijakan militer,” ujarnya. Hal ini, lanjut Hooper membuktikan bahwa militer ramah terhadap agama minoritas.

 

Amerika Serikat adalah rumah bagi minoritas muslim. Sebanyak 6-8 juta jiwa muslim berada di sana. Sedangkan menurut Angkatan Bersenjata Amerika Muslim dan Veteran Affair Council terdapat 20 ribu muslim yang bekerja di Militer AS. 

 
Berita Terpopuler

Sejarawan Illan Pappe Prediksi Kehancuran Israel dan ZIonis, Ini Tanda-tandanya

Banjir Bandang Sumbar yang Mematikan: Pemerintah Lengah, Padahal Sudah Diberi Peringatan

Yang Disayangkan dari Kelompok Salafi: Kata Pengurus MUI Pusat

Beijing: AS Keliru Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China 100 Persen

20 Tentara Israel Tewas dan Terluka Dijebak Pejuang di Jabaliya

Israel Rudal Kumpulan Warga Pencari Sinyal Komunikasi di Gaza

Jargon Kembali kepada Alquran-Sunnah Kalangan Salafi, Kritik UAS, dan Kekaguman Yahudi

Jangan Coba-Coba Bentangkan Spanduk di Masjid Nabawi

Mesin Pesawat Haji Muncul Percikan Api, Calhaj Diterbangkan dengan Armada Pengganti

Peluang Raffi Ahmad Maju di Pilgub Jateng Terbuka, Ini Syaratnya Menurut Ketum Golkar