Presiden Apresiasi Perubahan di IPDN

.
Gedung IPDN. Ilustrasi
Rep: Ahmad Islamy Jamil Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik 1.459 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XX sebagai pamong praja muda di Kampus Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, Rabu (28/8). Ini adalah kali keduanya presiden menghadiri upacara pengukuhan profesi pamong tersebut, sejak 2006.

Dalam upacara pelantikan kali ini, presiden menyampaikan IPDN saat ini masih menjadi lembaga pendidikan bergengsi di Indonesia. Lulusan IPDN tahun ini menurut dia adalah lulusan pertama dari hasil perbaikan atau restrukturisasi perguruan tinggi tersebut yang dilaksanakan empat tahun lalu.

Ia pun mengapresiasi berbagai kemajuan yang diraih IPDN saat ini. Berbagai perubahan yang dicapai telah membawa implikasi terhadap sistem pendidikan di institut ini. "Kami berikan perhatian khusus kepada para praja. Semua bentuk kekerasan dan cara mendidik yang merusak sudah kami hentikan," kata SBY.

Ia mengingatkan, metode pendidikan yang salah hanya menghasilkan pamong-pamong praja berkarakter rusak. Karenanya, ia berpendapat, penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas sangat ditentukan oleh persiapan kader-kader yang profesional yang diarahkan keatata kelola yang baik dan aparatur pemerintahan yang bersih.

Untuk itu, kata SBY lagi, ia telah menetapkan reformasi birokrasi untuk mengubah pola pikir dan perilaku pegawai pemerintahan yang berorientasi asas-asas umum. Ia meminta segenap aparatur negara agar dapat bekerja dengan efisien, responsif, jauh dari korupsi dan berbagai penyimpangan lainnya.

 
Berita Terpopuler