Dijauhi Keluarga dan Teman, Breivik Anggap Kehilangan Seperti Korban

Frank Augstein/AP
Anders Behring Breivik saat masuk ke ruang pengadilan di Oslo, Norwegia, Selasa (17/4).
Rep: Ani Nursalikah Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO  - Ekstremis sayap kanan yang membantai nyawa 77 orang di Norwegia Anders Behring Breivik (33 tahun) membandingkan penderitaannya dengan korbannya, Senin (23/4). Ia mengaku kehilangan kontak dengan teman dan keluarganya setelah melakukan serangan 22 Juli.

Wajah Breivik dingin saat menceritakan penembakan yang ia lakukan. Tidak ada penyesalan di sana.

"Ketika orang-orang mengatakan kehilangan orang tercintanya, saya juga kehilangan semua keluarga dan teman saya. Saya kehilangan semuanya. Jadi, saya mengerti bagaimana rasanya," katanya kepada laman Newyorktimes, Senin (23/4).

Menurut Breivik pembantaian yang ia lakukan adalah hal yang perlu. Usai melakukan pembantaian, ia mengaku ditinggalkan orang-orang terdekatnya.

Ia membandingkan hal tersebut dengan kedukaan yang dialami keluarga para korbannya. "Pada saya perbedaannya adalah masalah pilihan," ujarnya.

Senin ini adalah sidang hari terakhir untuk mendengarkan pengakuan pelaku. Kemudian akan dilakukan sidang yang mendengarkan pendapat dari pihak saksi korban pengeboman dan penembakan.

 
Berita Terpopuler