Kamis 27 Feb 2020 20:10 WIB

Pakistan Tutup Sejumlah Sekolah Terkait Wabah Corona

Pakistan juga mulai membatasi penerbangan dari dan menuju Iran.

Pakistan menutup sekolah-sekolah di sejumlah wilayah terkait wabah corona (Foto: wabah corona di Iran)
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Pakistan menutup sekolah-sekolah di sejumlah wilayah terkait wabah corona (Foto: wabah corona di Iran)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan menutup sekolah-sekolah di sejumlah wilayah terkait wabah corona. Tak hanya itu, pemerintah Pakistan juga menangguhkan penerbangan dari dan ke Iran. Pihak berwenang menutup sekolah di provinsi selatan Sindh, termasuk kota terbesar di negara itu.

Sementara itu, penerbangan sipil Pakistan akan menunda semua operasi penerbangan dengan Iran mulai dari Kamis malam hingga pemberitahuan lebih lanjut. Tiga operator Iran menjalankan tujuh penerbangan dari dan ke Pakistan dalam sepekan.

Baca Juga

"Kami telah memutuskan untuk menutup penerbangan dengan Iran," kata juru bicara penerbangan Sattar Khokhar kepada Reuters, Kamis (27/2).

Sebelumnya, kasus pertama dilaporkan di Karachi, dan provinsi Baluchistan di barat daya, yang berbatasan dengan Iran. Mereka juga mulai melacak hampir 8.000 peziarah yang baru saja kembali ke Pakistan dari Iran.

Iran melaporkan dua kasus pertamanya terkait corona, Rabu (26/2). Dua orang yang terinfeksi dilaporkan melakukan perjalanan ke Iran sebagai bagian dari kelompok peziarah besar dari komunitas Muslim Syiah Pakistan. Para pejabat kesehatan mengatakan keduanya dalam kondisi "stabil."

Menteri Provinsi Sindh, Murad Ali Shah, mengatakan, 28 peziarah yang menjadi bagian kasus pertama telah dilacak dan akan dipindai dan dipantau. Pemerintah Sindh sedang melacak 1.500 orang yang telah kembali ke provinsinya dari Iran pada Februari.

"Kami akan menuju langkah selanjutnya, kami sedang mendeteksi keberadaan mereka " katanya dalam konferensi pers di Karachi.

Pakistan menutup perbatasannya dengan Iran pada Ahad (23/2) setelah wabah di negara tetangga. Sejauh ini, 22 orang telah meninggal dunia akibat infeksi virus corona tipe baru di Iran, lapor kantor berita resmi IRNA.

Shah menambahkan, mereka akan menjalani 15 hari pemantauan ketat sebelum diizinkan meninggalkan rumah mereka. Semua orang ini dan siapa saja yang berhubungan dengan mereka harus diisolasi.

Pihak berwenang, yang telah mengarantina lebih dari 200 jemaah haji di perbatasan, telah meningkatkan langkah-langkah pemindaian di bandara dan penyeberangan perbatasan lainnya, termasuk Afghanistan barat, kata penasihat kesehatan pemerintah Zafar Mirza. Dia meminta masyarakat untuk tidak panik.

"Kita tidak perlu khawatir. Kita seharusnya tidak membuat kepanikan," lanjut Shah.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement