Jumat 21 Feb 2020 22:42 WIB

Ultra Maraton Tambora Diundur Pertimbangkan Fisik Peserta

rute sejauh 320 kilometer dari Desa Poto Tano dan berakhir di Sabana Doro Ncanga.

Marathon (ilustrasi)
Marathon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panitia Tambora Challenge 320K memutuskan untuk mengundur jadwal ajang ultra maraton yang memiliki rute terpanjang dan terekstrim di Asia Tenggara itu. Pengunduran jadwal juga karena mempertimbangkan kondisi fisik para peserta akan berpartisipasi.

Race Director Tambora Challenge 320K Lexi Rohi mengatakan dengan rute sejauh 320 kilometer dari Desa Poto Tano dan berakhir di Sabana Doro Ncanga Sumbawa, diperlukan kondisi fisik yang tak main-main, sehingga perlu persiapan matang bagi para peserta.

Selain itu, mundurnya jadwal dari yang semula bulan Mei menjadi 22-25 Juli juga memberikan kesempatan bagi calon peserta baru untuk bisa mengikuti ajang ultra maraton lainnya yang berlangsung sebelum Tambora Challenge.

"Ada beberapa even yang berlangsung sebelum Tambora Challenge, itu menjadi even penunjang bisa untuk latihan. Dari situ nanti juga akan ada pelari-pelari baru yang akan ikut di Sumbawa, harapannya maraton ini akan lebih kompetitif. Perkembangan dari tahun kemarin di Tambora Challenge juga semakin bagus, banyak pelari bisa lari cukup jauh," tutur Lexi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Selain berharap bisa menambah jumlah peserta dalam negeri, Lexi juga berkeinginan mengundang pelari internasional untuk turut serta di Tambora Challenge 320K.

"Tahun ini juga akan kami undang pelari luar negeri dari negara tetangga, sengaja kami undur ke Juli untuk mengantisipasi teman-teman yang ikut di even luar agar bisa menyiapkan waktunya di Sumbawa. Kami buka komunikasi dengan pelari (negara) tetangga dan kalau mereka responsnya bagus akan kami koordinasikan dengan panitia," pungkas Lexi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement