Selasa 12 May 2020 01:12 WIB

Covid-19 Masih Marak, Erlina: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Dr Erlina Burhan SpP memprediksi puncak temuan kasus Covid-19 ada di bulan Mei.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Dr Erlina Burhan SpP(K) mengingatkan masyarakat untuk menjaga imunitas di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Dr Erlina Burhan SpP(K) mengingatkan masyarakat untuk menjaga imunitas di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren penambahan pasien positif Covid 19 di Indonesia masih tetap naik. Dokter spesialis paru Dr dr Erlina Burhan SpP(K) memprediksi, puncak temuan kasus Covid-19 akan terjadi di bulan Mei.

"Kalau dilihat trennya tetap naik, namun penambahannya dari dari hari ke hari terlihat fluktuatif," kata Erlina dalam keterangan pers yang diterima Republika. co.id, Senin (11/5).

Baca Juga

Berdasarkan data yang rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, penambahan pasien positif Cvid-19 paling tinggi terlihat di tanggal 24 April. Di hari-hari berikutnya, kasus baru juga ada, meski kenaikannya tidak sebanyak pada tanggal 24 April.

"Kita lihat dulu saja, apakah ada penurunan atau tidak," ujarnya.

Menurut Erlina, jika melihat grafik, sekarang kurva Covid-19 masih naik terus. Ia mencermati di Jakarta sudah mulai flat.

"Tapi daerah lain masih ada terus, jadi kalau diakumulasikan, total tetap naik," ungkap Erlina.

Oleh karena itu, Erlina menyerukan agar masyarakat tetap waspada, terlebih pandemi ini berbarengan juga dengan bulan Ramadan di mana umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ia pun mengingatkan agar masyarakat Muslim meningkatkan daya tahan tubuh.

"Pada saat puasa di masa Covid-19, orang tetap harus waspada terhadap penularan penyakit, sehingga dari segi ibadah, sekarang juga dibatasi. Jadi, kita memang harus lebih meningkatkan lagi daya tahan tubuh," kata Erlina.

Di lain sisi, Erlina mengungkapkan bahwa puasa tidak terlalu berefek pada ketahanan tubuh atau sistem imun, karena orang tetap makan dan minum. Perbedaannya adalah pada waktu makan dan minumnya.

"Dalam bulan puasa, orang tidak bisa makan sepanjang waktu, namun hanya bisa makan di malam hari, yakni sejak saat buka puasa sampai dengan saat sahur," jelasnya.

Erlina mengungkapkan, upaya pencegahan pada masa pandemi Covid-19, termasuk di bulan Ramadan hingga sampai pasca pandemi tidak akan berbeda. Masyarakat tetap harus melakukan social distancing, phisical distancing, pakai masker, cuci tangan, serta hidup bersih dan sehat.

Hidup sehat artinya makan teratur, mengonsumsi nutrisi yang baik, menghindari begadang, tidak merokok, dan lainnya. Erlina mengatakan, virus corona tipe baru ini harus dilawan dengan imunitas yang baik dan nutrisi yang baik itu akan meningkatkan sistem imun.

Nutrisi sangat penting untuk meningkatkan sistem imun, sehingga jangan sampai kekurangan nutrisi. Persoalannya, orang kerap tidak tahu apakah makanannya seimbang atau tidak.

"Kalau vitamin biasanya kita dapat dari sayur dan buah-buahan. Namun, kadang anak-anak tidak suka makan sayur. Nah, mungkin ada baiknya diberikan juga multivitamin atau suplemen," kata Erlina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement