Jumat 23 Mar 2018 14:49 WIB

Telkomsel Perluas Layanan 4G Hingga Pedesaan

Dalam tiga tahun terakhir Telkomsel telah membangun 551 BTS di wilayah pedesaan.

Teknisi jaringan PT Telkomsel melakukan perawatan BTS.
Foto: ANTARA FOTO
Teknisi jaringan PT Telkomsel melakukan perawatan BTS.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT Telkomsel memperluas layanan 4G-nya hingga ke pedesaan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Hal tersebut dalam upaya penyediaan informasi data yang lebih cepat.

"Kami akan menjangkau hingga masyarakat di pedesaan dengan membangun ratusan BTS (Base Transceiver Station) termasuk wilayah terisolir di Indonesia termasuk Sulut, sekalipun," kata Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan di Manado, Jumat (23/3).

Dia menjelaskan dalam upaya membuka isolasi layanan komunikasi di Indonesia, dalam waktu tiga tahun terakhir Telkomsel telah membangun 551 BTS di wilayah-wilayah pedesaan yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi. Dalam waktu dekat, Telkomsel akan segera mengoperasikan 17 BTS lainnya, sehingga secara total Telkomsel menggelar 568 BTS di 568 desa tanpa sinyal di Tanah Air.

Seluruh BTS di wilayah terisolir tersebut tersebar di 14 provinsi, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas. Kehadiran BTS di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak memperoleh akses telekomunikasi ini semakin mempertegas komitmen Telkomsel dalam membangun dan memajukan seluruh negeri, tidak hanya di kota dan daerah yang menguntungkan secara bisnis.

"Kami terus berupaya menyediakan layanan komunikasi berkualitas yang merata di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan masyarakat dalam segala aspek kehidupan," katanya.

Pengembangan BTS di wilayah-wilayah terisolir tersebut merupakan hasil kerja sama Telkomsel dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ini dilakukan dalam hal penyediaan akses telekomunikasi seluler bagi masyarakat di wilayah pelayanan universal telekomunikasi dan informatika, atau yang lebih dikenal dengan Universal Service Obligation (USO).

Dalam membangun BTS USO di wilayah-wilayah terisolir, Telkomsel menerapkan teknologi BTS yang memungkinkan penggunaan layanan transmisi satelit Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP). Teknologi ini merupakan solusi komunikasi untuk melayani daerah-daerah terpencil dengan kondisi geografis yang menantang sehingga paling tepat untuk diimplementasikan di negara kepulauan seperti Indonesia.

Dalam program ini, Telkomsel juga menggelar perangkat antena yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal telekomunikasi serta Base Station Controller (BSC) untuk mengontrol dan memonitor kinerja BTS. Disamping mendukung program USO, Telkomsel terus berperan aktif dan berkontribusi dalam menghadirkan akses telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Sesuai dengan komitmen kuat untuk membuka akses telekomunikasi dan informasi di daerah perbatasan, daerah terpencil, serta jalur bahari di Indonesia sekaligus mendukung percepatan Rencana Pita Lebar Indonesia periode 2014-2019, Telkomsel telah menggelar program Merah Putih (Menembus Daerah Perdesaan, Industri Terpencil, dan Bahari). Proyek Merah Putih diharapkan memberikan solusi agar masyarakat di wilayah-wilayah yang belum terjangkau layanan telekomunikasi, bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement