Selasa 29 Aug 2017 08:35 WIB

Telkom Jamin Keamanan Data Migrasi Pelanggan

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga (tengah) didampingi Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin (kiri) dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief (kanan) saat memberikan keterangan pada Press Conference Service Recovery Telkom 1, Jakarta (28/8).
Foto: Dok Telkom Indonesia
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga (tengah) didampingi Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin (kiri) dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief (kanan) saat memberikan keterangan pada Press Conference Service Recovery Telkom 1, Jakarta (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) menjaminan keamanan data pelanggan Ssatelit Telkom 1 yang sedang menjalani migrasi atau pengalihan ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S. "Dalam migrasi ini, Telkom hanya sebagai pihak yang mengoneksikan. Jadi data keamanan data berada pada sisi data base pemilik pelanggan," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, di Gedung Merah Putih Telkom, Senin (28/8).

Alex menjelaskan proses migrasi pelanggan Satelit Telkom 1 ke Satelit Telkom 2 dan Satelit Telkom 3S sedang berlangsung dijadwalkan selesai pada 10 September 2017. Pada Jumat (25/8), sekitar pukul 16.51 WIB terjadi anomali pada Satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena sehingga semua layanan transponder dari satelit itu terganggu. Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan pada sejumlah layanan ATM perbankan berbasis Very Small Appeture Small (Vsat).

Telkom Maksimalkan Proses Migrasi Pelanggan Telkom 1

"Saya bisa katakan para 'end user' kita yang punya data seperti perbankan pasti sudah punya 'firewall'. Jadi Telkom hanya penyedia jaringan satelit," kata Alex.

Menurut catatan, Satelit Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki sekitar 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site. Ia menjelaskan, untuk mengawal proses recovery berjalan maksimal, TelkomGroup membentuk posko crisis center yang beroperasi 7x24 jam.

Secara intensif Telkom bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1 terus melakukan investigasi, dan saat ini sedang menjalankan prosedur prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif.

Rencana tindak lanjut untuk Satelit Telkom 1 baru akan dapat ditentukan dalam beberapa hari kedepan dan tidak tertutup adanya kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.

Alex menjelaskan dalam bisnis satelit ada tiga kelompok yang menjadi pengguna jasa Vsat, yaitu pemerintah, pelanggan korpirasi dan swasta. Prioritas dalam recovery Satelit Telkom 1 yaitu lembaga pemerintah untuk keperluan strategis dalam melayani masyarakat termasuk operasional pemerintah.

"Prioritas ini supaya pelayanan publik tidak terganggu," ujarnya.

Selanjutnya, kedua, pelanggan yang memberikan layanan kepada publik seperti perbankan dan penyiaran. Ketiga, kelompok korporasi yang menggunakan jasa satelit untuk keperluan perusahaan sendiri.

"Dari 15 ribu sites yang sedang dalam prose recovery dan migrasi, atau per hari sebanyak 1.500 sites. Saat ini sudah selesai migrasi mencapai 17 persen. Ditargetkan pada 10 September 2017 proses recovery sudah tuntas," ujar Alex.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement