Selasa 06 Jun 2017 20:51 WIB

Impian Sukarno Terealisasi dengan Dibangunnya Masjid Istiqlal

Presiden AS Barack Obama dan istri, Michelle Obama saat berpose bersama Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yakub.
Foto:
Presiden AS Barack Obama dan istri, Michelle Obama saat berpose bersama Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yakub.

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar menjelaskan, pihak masjid ketika itu sempat mengkhawatirkan langit-langit Masjid Istiqlal yang terdiri dari besi berat. Lantas, pengurus masjid memanggil peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memeriksanya. Sang peneliti pun menyatakan bangunan masjid tersebut masih sangat kuat.

Prof Nasaruddin menuturkan,  Bung Karno merupakan seorang yang idealis. Tata letak pembangunan masjid pun dipikirkan betul oleh Bung Karno untuk masa yang akan datang. Tidak heran jika Istiqlal dibangun dengan konsep tatanan tradisional Indonesia. Masjid  dibangun berdekatan dengan Istana Negara, Monas, Rumah Ibadah, dan Pasar Tanah Abang. "Jadi, tetap mengadopsi konsep tatanan tradisional Indonesia, ada empat serangkai yang tidak bisa dipisahkan, ada Istana, alun-alun, rumah ibadah, dan pasar," kata dia.

Sebagai seorang insinyur dan bapak bangsa, mantan wakil menteri agama itu mengatakan, Bung Karno selalu mempertimbangkan segala segala sesuatunya dalam membangun sebuah bangunan monumental. Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut menghadap lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monas. Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Karena itu, Bung Karno juga memikirkan toleransi dalam pembangunan masjid yang terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar tersebut.

"Ya itu untuk mempersatukan umat, bukannya hanya umat Islam, melainkan juga umat lainnya, buktinya tetanggaan dengan Katederal, di sebalahnya itu ada Gereja Emmanuel Protestan. Jadi, Istiqlal itu hadir sebagai lambang persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia," kata Prof Nasaruddin.

Ia menambahkan, sikap toleransi itu kini tidak hanya tergambar dalam sebuah bangunan. Pada saat setiap perayaan hari peringatan besar, Masjid Istiqlal dan Katedral juga saling berbagi lahan parkir. Bahkan, menurut dia, presiden dari sejumlah negara juga kerap berfoto di sudut-sudut tertentu untuk mengambil latar belakang masjid dan gereja itu. "Jadi, bisa berfoto di sudut tertentu ada. Kepala-kepala negara suka berfoto di situ, seperti Obama. Keren background-nya ada menara Istiqlal dan Katederal," ucap dia.

Apresiasi para pemimpin bangsa ini pun sesuai dengan cita-cita Bung Karno. Dalam lanjutan pidatonya, bung berpeci hitam itu pun mengatakan,  "Tiap-tiap kali engkau datang di hadapan Masjid istiqlal, kau akan berkata, 'Alhamdulillah aku adalah orang, putra Indonesia, dan Indonesia mempunyai masjid yang demikian ini yang menjadi kekaguman di seluruh dunia.’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement