Sabtu 29 Apr 2017 09:21 WIB

Pesantren Mujahidin Embrio Nahdlatul Wathan

Madrasah Nahdlatul Wathan
Foto:

Rencana pendirian madrasah juga sempat ditentang sebagian masyarakat. Mereka menuduh madrasah tersebut merupakan kepanjangan tangan dari sistem pembelajaran ala Barat dan akan menyebarkan ajaran Wahabi dan Mu’tazilah. Rupanya, orang-orang hasad merasa kehilangan pengaruh dan wibawanya di masyarakat sehingga menyebarkan fitnah untuk menjatuhkan reputasi Kiai Zainuddin.

Mereka menghasut para pemilik tanah wakaf dan para wali santri yang telah menitipkan anaknya di Pesantren al-Mujahidin. Provokasi ini berhasil. Tanah-tanah wakaf tersebut ditarik dan para santri hanya tersisa 50 orang saja. Itu pun berasal dari luar Desa Pancor, seperti Sakra, dan Praya. “Jika Tuan Guru bersikeras ingin mendirikan madrasah, maka Tuan Guru dilarang menjadi imam dan khatib,” ujar utusan Kerama Desa itu.

“Saya tetap memilih untuk mendirikan madrasah. Sebab tugas itu adalah fardhu ’ain. Karena setiap orang yang berilmu, merupakan kewajibannya untuk mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Sedangkan menjadi imam dan khatib di masjid itu adalah fardhu kifayah, artinya siapa pun bisa untuk menjadi imam dan khatib," jawabnya tegas.

Masyarakat Desa Pancor yang antimadrasah semakin marah. Beberapa di antara mereka berusaha untuk mencelakakannya dengan cara mengirim sihir (ilmu hitam).

Pada 1942, Madrasah NWDI meluluskan santri lebih banyak lagi, yaitu 55 orang. Seperti halnya alumni angkatan pertama, alumni-alumni angkatan kedua dan selanjutnya senantiasa memiliki dua peran vital, yakni perpaduan yang sinergis antara intelektualisme di satu sisi dan aktivisme di sisi yang lain.

Mereka mengembangkan cabang-cabang Madrasah NWDI di berbagai tempat di Pulau Lombok. Hingga 1945 tercatat sebanyak sembilan buah cabang Madrasah NWDI. Hal yang sama dilakukan Madrasah NBDI di lebih dari lima tempat di NTB. Dari situlah jejak-jejak berdirinya organisasi massa Islam terbesar di provinsi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement