Kamis 03 Nov 2016 07:00 WIB

Ungkapan 'Biang Kerok' dari Gus Dur Panaskan Suhu Politik

alm KH Abdurrahman Wahid
Benyamin S

Tapi, ungkapan biang kerok bagi almarhum Benyamin S. punya arti sendiri. Karena ternyata telah mengangkat pamor dan reputasinya. Bahkan berkat filmnya yang berjudul "Benyamin Biang Kerok", putra kelahiran Betawi ini namanya pun meroket.

Memang tingkah Benyamin dalam film lawak yang diproduksi pada 1972 ini, sangat mencengkelkan. Ia bermain dengan teman duetnya Ida Royani. Sebagai sopir bernama Pengki (nama yang banyak terdapat di Betawi waktu itu), secara licik mencatut tiap membeli bensin. Mengganti namanya menjadi Franki, dan berlagak jadi tuan besar. Dengan mobil tuannya merayu-rayu banyak cewek cantik.

Pernah majikan dan keluarganya yang sudah berpakaian rapi jadi batal pergi ke pesta. Karena ketika hendak pergi ternyata sang sopir tidak berada ditempat. Setelah lama dicari-cari ternyata si sopir tengah tidur nyenyak. Bukan di mobil, tapi ngumpet di suatu tempat. "Dasar biang kerok lu," kata Hamid Arif dan Mak Uwok dengan nada kesal, setelah batal ke pesta.

Tingkahnya yang juga bikin senewen sang majikan adalah lagaknya seoleh-olah sebagai tuan besar. Ia selalu lolos dalam ulahnya merugikan orang lain. Termasuk menipu dan menilep uang sang majikan. Tapi terakhir kali ia tidak dapat lolos ketika dua gadis cantik sama-sama datang kerumah majikannya yang diakui sebagai rumahnya sendiri. Maka tamatlah riwayatnya sebagai sopir. Ia dipecat mesti tetap sambil mengejek.

Setelah mencapai sukses dalam film ini, tahun berikutnya masih film humor, Benyamin melanjutkannya dengan "Biang Kerok Beruntung". Di sini ia bermain sebagai peramal bernama Wan Bakar. Dan lagi-lagi si biang kerok memang benar-benar beruntung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement