Rabu 24 Jan 2018 22:13 WIB

Mengenang Daoed Joesoef, Pejuang Pendidikan Indonesia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Mantan Menteri Pendidikan di era Presdien Soeharto, Daoed Joesoef
Foto: Antara
Pendiri Yayasan Budaya Luhur yang menaungi Sekolah Garuda Cendekia, yakni mantan Mendikbud Daoed Joesoef (kedua kiri) dan Praktisi Pendidikan Arief Rachman (kiri).

Libur Ramadhan yang Dipersingkat

Selain larangan berpolitik di kampus, sosok Daoed Joesoef juga dikenal di kalangan umat Islam yang melarang siswa untuk libur selama satu bulan Ramadhan. Keputusan Daoed Jusuf melarang lembaga pendidikan secara bebas menetapkan libur Ramadhan satu bulan penuh itu mendapatkan protes banyak kalangan umat Islam. Pengamat Pendidikan, Darmaningtyas dalam bukunya 'Pendidikan yang Memiskinkan' menyebut kebijakan Daoed pada 1978 itu sebagai kebijakan yang memicu konflik.

Keputusan yang keluar melalui SK Menteri P&K 1978 itu menimbulkan kontroversi karena selama itu bulan puasa diperingat dengan libur sebulan penuh bagi para siswa. Kontroversi ini semakin kuat ketika Munas MUI pada 1980 mengimbau untuk mencabut aturan tersebut. Namun Daoed bersikukuh selama bulan puasa siswa tetap harus melakukan kegiatan belajar mengajar.

(Baca Juga: Daoed Joesoef, Mendikbud yang Larang Politik di Kampus)

Ia bahkan membuat instuksi agar semua kepala kantor wilayah P dan K di daerah tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar walaupun bulan puasa, dan mengancam akan memberi sanksi sekolah yang melanggar. Daoed kemudian membaut aturan libur Ramadhan hanya berlaku seminggu jelang akhir Ramadhan dan seminggu setelah Idul Fitri.

Selain aturan soal libur Ramadhan dan Idul Fitri, Daoed juga mendapat protes soal pakaian jilbab yang dilarang bagi siswi di sekolah. Sikap Daoed yang kukuh ini membuat dirinya tidak disukai oleh kelompok Islam. Aturan yang dibuat oleh Daoed Joesoef ini bahkan mendapatkan kecaman keras oleh berbagai kalangan umat Islam kala itu.

Namun walaupun saat itu ia digambarkan berseberangan dengan kelompok Islam, di masa tuanya Daoed Joesoef dikenal sangat dekat dengan agama. Hal ini diakui oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin setelah mendengar kabar meninggalnya sosok yang hidup selama tiga zaman itu.

"Beliau di akhir hayatnya menjadi muslim yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendalami dan banyak menghafal ayat Alquran dan mendirikan sekolah yang menekankan nilai-nilai agama," ungkap Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement