Selasa 29 Aug 2017 04:49 WIB

Jonatan Christie Harapan Terakhir Bulu Tangkis Raih Emas

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Vietnam Nguyen Tien Minh dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Vietnam Nguyen Tien Minh dalam semifinal tunggal putra bulu tangkis SEA Games XXIX di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Jonatan Christie jadi satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih emas SEA Games 2017 setelah pemain lain harus terhenti pada semifinal kejuaraan dua tahunan ini di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (28/8).

Pemain tunggal putra ini lolos ke final setelah mengalahkan wakil Vietnam, Nguyen Tien Minh dengan dua gim langsung 21-11 dan 21-16. Sedangkan Ihsan Maulana tersingkir dari wakil Thailand, Khosit Phetpradab dengan skor 10-21 dan 21-23.

Selain Jonatan dan Ihsan, Indonesia sebenarnya juga mengirimkan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian dan Gregoria Mariska. Namun keduanya juga mengalami nasib yang sama dengan Ihsan yaitu gagal melewati lawan-lawannya.

Sebagai tumpuan, Jonatan jelas dihadapkan dengan tantangan ganda karena harus mengejar emas mengingat pada nomor individu Indonesia menargetkan dua medali emas. Sebelumnya, tim Merah Putih meraih emas dari nomor tim putra.

Pada pertandingan penentuan ini, pemain unggulan pertama ini akan berhadapan dengan Khosit Phetpradab yang sebelumnya mengalahkan Ihsan Maulana. "Di final, saya berharap bisa mengalahkan Khosit lagi seperti di nomor beregu kemarin. Pukulan-pukulannya kadang mengagetkan, dari lambat tiba-tiba jadi cepat. Dia juga lebih berani di net," kata Jonatan.

Sementara itu, Ihsan mengakui kalau ia tak dapat mengeluarkan semua kemampuannya saat bertanding di laga semifinal. Kekalahan di game pertama nyaris dia bayar saat menciptakan game point 20-18. 

Sayangnya, Ihsan kalah tenang dari lawan yang akhirnya membalikkan keadaan sekaligus mengubur harapan all Indonesian final di tunggal putra. "Memang di game pertama saya tidak lepas mainnya, saya tidak tahu kenapa. Pada game kedua pun saya terlalu mudah buang poin. Tentunya saya sangat tidak puas dengan hasil ini, target tunggal putra adalah medali emas, mudah-mudahan Jonatan bisa menang besok," kata dia. 

Tidak dipenuhinya target tiga emas ini langsung mendapatkan perhatian dari sang manajer Susy Susanti. Menurut dia, evaluasi harus segera dilakukan karena banyak pemain yang kehilangan fokus saat menjalani pertandingan penting. "Dalam tekanan seperti apapun harusnya diatas angin, bukan sebaliknya. Inilah salah satu faktor kekalahan tiga partai. Sebetulnya mereka bisa," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement