Ahad 27 Aug 2017 19:12 WIB

Kemenpora dan PSSI Akui Timnas Indonesia Gagal Capai Target

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Pemain Timnas Indonesia U-22 tertunduk seusai bertanding melawan Timnas Malaysia U-22 dalam babak semi final SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Malaysia, Sabtu (26/8). Indonesia gagal ke final setelah kalah 0-1 dari Malaysia.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Pemain Timnas Indonesia U-22 tertunduk seusai bertanding melawan Timnas Malaysia U-22 dalam babak semi final SEA Games XXIX Kuala Lumpur di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Malaysia, Sabtu (26/8). Indonesia gagal ke final setelah kalah 0-1 dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas olahraga sepak bola di Indonesia, sama-sama merasakan gagal target di SEA Games 2017. Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengakui, timnas sudah gagal memberikan target perolehan medali emas. Sedangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), juga merasa gagal dengan target medali perak.

Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi, mengakui kegagalan timnas di tahun pertama kepemimpinannya kali ini. Ia mengatakan, akan membuat evaluasi besar tentang timnas seusai SEA Games nanti.

“Kalau soal evaluasi nanti pasti ada. Saya (sebagai ketua umum) yang minta harus ada itu (evaluasi),” kata dia, saat dihubungi Republika, Ahad (27/8). Kata dia, sudah ada sejumlah bahan evaluasi yang harus dibenahi PSSI bersama tim kepelatihan Luis Milla Aspas seusai SEA Games.

Terutama, kata dia, menyangkut soal karakter dan mental pemain. Menurut dia, sikap emosional para penggawa Garuda U-22, perlu diperbaiki. Sebab, kata dia, tempramental para penggawa Garuda, menjadi salah satu sebab, kegagalan tersebut.

Itu mengapa, Edy, meski mengakui kegagalan timnas meraih medali emas. Namun, target yang meleset tersebut, bukan lantaran kualitas permainan Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan. Bukan pula karena kesalahan pelatih Luis Milla Aspas. Melainkan, kata dia, karena faktor nonteknis.

“Saya pikir bukan karena salah Luis Milla lagi ini. Ini karena pemain kita salah karakter. Ini nanti yang harus kita benahi,” ujar dia. Menurut Edy, para pemain timnas Garuda, masih suka terpancing emosi saat di lapangan.

Kata dia, itu tampak dari sejumlah insiden pertandingan Indonesia saat penyisihan Grup B. Sejumlah insiden tersebut, merugikan Indonesia. Sebab, terpancingnya emosi membuat permainan para penggawa tim Merah Putih,  jadi tak fokus.

Pun membikin lawan senang karena menjadikan para pemain Garuda, sebagai lumbung kartu kuning, bahkan kartu merah. Akibatnya sejumlah pemain inti, disanksi larangan tampil di sejumlah pertandingan-pertandingan penting. “Kelakuan seperti itu membahayakan tim,” sambung Edy.

Sedangkan Kemenpora, sebetulnya meminta timnas Garuda Indonesia, cukup masuk final dan meraih medali perak. Akan tetapi, target tersebut, pun gagal. Sebab, usai kandas dari Malaysia, Indonesia hanya maksimal meraih medali perunggu.

“Saya melihat, yang penting timnas dan atlet-atlet kita di SEA Games ini, sudah berusaha maksimal,” kata  Sekertaris Kemenpora (Sesmenpora), Gatot Dewa Broto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement