Kamis 24 Aug 2017 13:06 WIB

'Dikerjai' Malaysia di Silat, Bintang Film The Raid Menangis

Yolla Primadona, atlet pencak silat Indonesia yang ikut bermain dalam film aksi The Raid.
Foto: Instagram
Yolla Primadona, atlet pencak silat Indonesia yang ikut bermain dalam film aksi The Raid.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Tangis Hendy dan Yolla Primadona langsung pecah saat mengetahui nilainya kalah jauh dari pasangan Malaysia pada cabang pencak silat nomor ganda putra SEA Games 2017 di KLCC Hall II Kuala Lumpur, Kamis (24/8). Hendy-Yolla adalah peraih emas pada SEA Games 2015 Singapura.

Pasangan Indonesia yang tampil gemilang ternyata tidak mampu mengejar nilai yang didapatkan pasangan tuan rumah Malaysia, Mohd Taqiyuddin Bin Hamid - Rosli Bin Mohd Sharif. Pasangan tuan rumah yang tampil pertama menembus angka 582, sedangkan pasangan Indonesia hanya 554 dan harus puas dengan perak.

Yolla mengaku cukup kaget dengan apa yang terjadi mengingat teknik yang diperagakan lawan tidak sesulit yang dia lakukan. Salah satu pemain dalam film aksi The Raid ini bahkan tidak percaya dengan apa yang terjadi di kejuaraan dua tahunan ini. 

"Masyarakat yang akan menilai. Pasangan Malaysia ini sebelumnya selalu kalah. Yang mengejutkan nilainya sangat tinggi yang sebelumnya belum pernah terjadi," katanya dengan nada kesal. 

Setelah menyelesaikan perlombaan selama tiga menit, Hendy dan Yolla langsung bergerak ke arena lain yang tidak digunakan untuk perlombaan. Terlihat jelas saat Hendy membanting ikat kepala yang dipakai saat berlomba. Kesedihan terlihat jelas mengingat lawan dinilai tidak tampil sempurna.

Di belakang arena, tangis Hendy dan Yolla semakin keras. Bahkan sang manajer harus memenangkan keduanya. Motivasi, doa dan dukungan terus diberikan mengingat pasangan ini adalah yang terbaik di Indonesia dan merupakan juara bertahan SEA Games.

Kesal karena merasa dicurangi, Hendy-Yolla bahkan sempat akan menolak menerima medali perak. Namun, setelah mendapatkan pendampingan dan motivasi, mereka langsung bisa tenang termasuk menjalani wawancara dengan media yang telah menunggunya.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia. Kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun hasilnya semuanya bisa dilihat. Kami harus kalah telak dari pasangan tuan rumah," kata Hendy saat dikonfirmasi.

Poin yang diraih pasangan Malaysia itu, kata manajer tim pencak silat Indonesia, Eddy Prabowo sangat istimewa. Sebab, kata dia, belum pernah ada angka sebesar itu pada nomor ganda. Poin tertinggi yang pernah terjadi hanya 570 angka.

"Ini poin yang tidak wajar. Belum ada dalam sejarah ganda putra. Tapi mau bagaimana lagi. Kita harus terima itu, tapi kita tidak boleh patah semangat karena masih ada 19 nomor yang dipertandingkan," kata Edhy Prabowo sambil memeluk Hendy dan Yolla.

Ia memuji Hendy-Yolla sudah memberikan yang terbaik. Masyarakat, kata dia, juga bisa menilainya.

"Sejak awal kami sudah mewaspadai tuan rumah akan curang. Tapi, bagaimanapun kita harus menerima hasil ini," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement