Rabu 16 May 2018 22:41 WIB

Mahasiswa IPB Terus Bersiap Hadapi Era Disrupsi

Era disrupsi melahirkan model baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif.

Suasana acara IndonesiaNEXT dan IPB Lead di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa (15/5).
Foto: Dok IPB
Suasana acara IndonesiaNEXT dan IPB Lead di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Untuk mempersiapkan mahasiswanya memasuki era revolusi industri 4.0, Institut Pertanian Bogor (IPB) menggandeng PT Telkomsel dalam meningkatkan skill mahasiswa. Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB dan PT Telkomsel menggelar IndonesiaNEXT dan IPB Lead (Leadership and Entrepreneur Development) 2018 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Selasa  (15/5).

Pada kegiatan ini, mahasiswa yang hadir mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti sertifikasi standar internasional di bidang digital dan interpersonal skill training.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr  Ir Drajat Martianto mengatakan,  program ini akan meningkatkan kompetensi, soft skill dan literasi generasi muda khususnya mahasiswa IPB. Tujuannya tentu agar mahasiswa IPB khususnya dan mahasiswa Indonesia lebih siap dalam menghadapi era disrupsi dan revolusi industri 4.0.

“Kita sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi di mana pergerakan dunia pendidikan dan persaingan dunia kerja tidak lagi linear. Perubahannya sangat cepat dan fundamental yang menuntut mahasiswa untuk menyiapkan diri dengan kompetensi dan soft skill untuk menghadapi dunia kerja yang kompleks,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/5).

Menurutnya, era disrupsi melahirkan model baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupan perubahannya luas mulai dari dunia bisnis, perbankan, sosial masyarakat, hingga pendidikan.

 

“Tidak diragukan lagi, era disrupsi akan mendorong terjadinya digitalisasi sistem pendidikan. Tantangan itu  harus dihadapi sesuai  pola kerja baru  yang tercipta bagi dunia pendidikan, ketrampilan dan kompetensi yang harus tetap secara konsisten ditingkatkan,” tuturnya.

photo
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Ir Drajat Martianto.

Ia menekankan, IPB merespons semua perubahan dengan cepat yaitu melakukan reorientasi kurikulum agar adaptif bagi mahasiswa, meningkatkan dan membangun soft skill mahasiswa untuk mempersiapkan diri memasuki era Revolusi Industri 4.0.

“Revolusi industri 4.0 merupakan hal yang tidak terhindarkan oleh semua perguruan tinggi termasuk IPB. Untuk itu IPB sebagai perguruan tinggi turut berperan untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi sumber daya manusia yang cakap dan terampil,” tandasnya.

Direktur Human Capital Management Telkomsel, Irfan A Tachrir menjelaskan, program IndonesiaNEXT ini sudah tiga tahun dijalankan. Dan akan terus ditingkatkan dalam memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti sertifikasi standar internasional di bidang digital dan interpersonal skill training. Terutama meningkatkan kompetensi, soft skill dan literasi dalam memasuki dunia kerja.

“Pada tahun ketiga ini, IPB dipilih menjadi perguruan tinggi pertama, di titik pertama di seluruh wilayah Indonesia. IndonesiaNEXT 2018 merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel dalam rangka menjaring para talenta muda dan membekali mereka dengan kompetensi agar mereka siap bersaing di dunia global,” ujar Irfan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian RI, Ir Ngakan Timur Antara mengatakan,  penggunaan teknologi Industri 4.0 terkini dan berbasis internet, memunculkan jenis pekerjaan baru yang cukup banyak. Misalnya,  pengelola dan analis data digital, serta profesi yang dapat mengoperasikan teknologi robot untuk proses produksi di industri.

Akan muncul peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik, terutama yang membutuhkan kompetensi tinggi. “Untuk itu, dibutuhkan transformasi keterampilan bagi sumberdaya manusia  di Indonesia yang mengarah kepada bidang teknologi informasi,” ujarnya.

Perubahan pola baru ini membawa dampak terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan lama. Jadi harus benar-benar diperhatikan dan dicermati dengan semangat tinggi.

“Ada lima sektor utama dipilih sebagai sektor fokus untuk Making Indonesia 4.0. Yakni, sektor makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, elektronik dan kimia. Making Indonesia 4.0 akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) secara signifikan, dan kontribusi manufaktur dapat menciptakan lapangan kerja,” paparnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan publik speaking “Yes I’m The Next” mengenai cara komunikasi yang baik. Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber yakni Former Managing Director Intel For South East Asia, Herry Nugraha;  Tcash CCO SVP Mobile Financial ServiceTcash, Danu Wicaksana; serta  tiga  speakers dari Communication and Public Speaking, Bayu Oktara, Uli Herdinansyah dan Hilbram Dunar.

Hadir dalam IndonesiaNEXT 2018, para pimpinan di lingkungan IPB mulai dari dekan, wakil dekan, ketua departemen, kepala kantor, kepala biro, direktur dan ribuan mahasiswa se-Jabotabek. Mereka  meramaikan acara IndonesiaNEXT 2018 sehingga berlangsung meriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement