REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pasca erupsi Merapi tahun 2010 lalu, debit air PDAM Tirtamartha Yogyakarta terus menurun dari hari kehari terutama di musim kemarau saat ini. Bahkan berdasarkan data PDAM Yogyakarta debit air yang dihasilkan badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut saat ini hanya mencapai 500 liter/detik atau turun 10 persen dari debit sebelumnya.
"Ini akibat sumber air umbul wadon di lereng Merapi belum berfungsi kembali. Kita hanya mengandalkan sumber air dari sumur dalam," papar Plt Dirut PDAM Tirta Martha Yogyakarta, Dwi Agus Triwidodo di DPRD Kota Yogyakarta, Selasa (18/10).
Karena semakin turunnya debit air tersebut tahun 2011 ini pihaknya merencanakan mengambil sumber air dari Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Namun rencana tersebut membutuhkan komunikasi yang cukup panjang karena melibatkan dua provinsi yang berbeda.
"Rencana tersebut maish dibahas di sekretariat bersama Kantomantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul)," tambah Agus. PDAM sendiri melakukan audiensi dengan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta terkait hal tersebut. Melalui Sekber tersebut, rencana itu akan dikomunikasikan dengan Pemprov Jawa Tengah dan baru di komunikasikan dengan Kabupaten Magelang.