Selasa 06 Sep 2011 14:03 WIB

Mantap! Pengunjung Lokalisasi di Banyuwangi Diawasi CCTV

Rep: C01/ Red: Johar Arif
Kamera CCTV
Kamera CCTV

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memasang Closed Circuit Television (CCTV) di tiga titik lokalisasi di wilayah setempat. Pemasangan CCTV ini dilakukan di pintu masuk lokalisasi sebagai bagian dari upaya mengurangi usaha prostitusi di Banyuwangi.

Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, CCTV itu dipasang di tiga titik pintu masuk lokalisasi. Salah satunya di Gambor, Kecamatan Singojuruk yang merupakan lokalisasi terbesar di Banyuwangi. “CCTV itu kita koneksikan ke Pemkab dan Satpol PP untuk mengawasi para pengunjung dan pelaku usaha. Di bawah usia 17 tahun, tidak boleh mengunjungi lokalisasi, “ ujarnya ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (6/9).

Selain untuk membatasi pengunjung, CCTV digunakan untuk mengawasi pelanggaran aturan yang dilakukan pengusaha. Selama libur nasional, lokalisasi di Banyuwangi diharuskan menutup usahanya. “Libur nasional, lokalisasi harus tutup. Kita awasi siapa saja yang ke sana, kalau ada PNS yang kesana pasti kelihatan di CCTV, “ selorohnya.

Pemkab Banyuwangi juga melarang Pekerja Seks Komersial (PSK) dari luar kota kembali bekerja di wilayah setempat pasca Lebaran 2011. Lokalisasi yang terdata di Kabupaten Banyuwangi saat ini mencapai 15 tempat. Sementara pekerja di lokalisasi itu yakni PSK dan mucikari terdata sebanyak 660 orang. “Dari jumlah pekerja di lokalisasi, 340 orang berasal dari luar Banyuwangi. Mereka yang berasal dari luar kota ini tidak boleh lagi masuk ke Banyuwangi, “ ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement