Rabu 24 Aug 2011 15:09 WIB

Menhan Minta Pernikahan Massal Bawah Laut Dibudayakan

REPUBLIKA.CO.ID,WANGI-WANGI--Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro meminta pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk membudayakan pernikahan massal bawah laut pada setiap tahunnya. "Kalau pernikahan massal bawah laut ini dibudayakan di Wakatobi ini, maka yakinlah daerah ini sebagai tujuan wisata dunia, akan semakin banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya saat melepas para pengantin peserta pernikahan massal bawah laut di Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi, Rabu.

Pernikahan massal bawah laut yang digelar dalam rangkaian kegiatan Sail Wakatobi Belitong (SWB) 2011 itu, sebetulnya diikuti sebanyak 34 pasangan, yang terdiri dari penyelam dalam negeri 29 pasangan dan penyelam manca negara sebanyak lima pasangan. Namun yang dicatat dalam rekor MURI sebagai rekor dunia, hanya 26 pasangan pengantin karena delapan pasangan lainnya turun setelah ijab kabul 26 pasangan tersebut selesai.

Pemerintah Pusat, kata Menhan, mulai menyelenggarakan Sail Indonesia sejak 2009 bersamaan dengan penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) di Manado, Sulawesi Utara, dan sejak itu pula nama sail disesuaikan dengan nama daerah penyelenggara. Kegiatan ini, kata dia, mulai dikemas sesuai dengan 'trademark' setiap daerah penyelenggara, dimulai Sail Bunaken pada 2009 yang dipusatkan di Manado dan Bitung Sulawesi Utara, dan Sail Banda pada 2010 di Ambon Maluku.

"Tujuan pemerintah menyelenggarakan Sail ini, untuk mendorong kegiatan perekonomian masyarakat di daerah penyelenggara, terutama dari sektor pariwisata sehingga tingkat kesejahteraan mereka bisa lebih maju dan terus meningkat," katanya.

Pelaksanaan Sail Wakatobi Belitong kali ini yang dipusatkan di dua tempat, Wakatobi dan Belitong, kata Menhan, pemerintah menetapkan empat tujuan utama. Pertama, menggalang keterpaduan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kedua, menjadikan Wakatobi dan Belitung sebagai tujuan wisata nasional dan internasional, ketiga, menciptakan 'the best sailing passage' dan keempat, menjadikan potensi Kelautan dan Perikanan Sultra dan Bangka Belitung sebagai sumber penghidupan rakyat dan sumber pembangunan daerah yang berkelanjutan.

"Makanya agar empat tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Sail Wakatobi Belitong ini benar-benar membawa manfaat secara berkelanjutan, pernikahan bawah laut ini perlu dibudayakan sehingga daerah ini makin banyak dikunjungi wisatawan dan pada akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Menhan menilai penyelenggaraan Sail Wakatobi Belitong ini mencapai sukses, karena telah banyak kegiatan yang dilakukan dan manfaatnya telah dirasakan masyarakat, terutama operasi Surya Baskara Jaya yang menyembuhkan 6.000 pasien penderita berbagai jenis penyakit. "Selain itu, Pemerintah Pusat juga telah membangun rumah pintar di perkampungan Suku Bajo di Desa Mola yang diharapkan dapat menjadi percontohan di seluruh Indonesia," katanya.

Bersamaan dengan acara pernikahanan massal tersebut, di tempat yang sama Menhan juga menerima secara simbolis peserta 'yacth relly' (konvoi kapal layar mewah) sebanyak 400 perserta yang berasal dari 40 negara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement