REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Seperti ritual tahunan, setiap tahun peneriamaan ajaran baru, kantor-kantor pegadaian akan diserbu warga. Para orang tua dari keluarga yang cukup mampu, akan menggadaikan berbagai barang berharganya. Tak hanya barang berharga seperti barang elektronik atau perhiasan, alat pertanian berupa traktor pun ikut digadaikan.
Barang berupa traktor yang digadaikan ini, antara lain diterima oleh Pedagaian Bukateja Kecamatan Purbalingga. Kepala Pengelola Unit Pegadaian Bukateja, Sunarti mengatakan, selama ini memang sudah menjadi kebiasaan petani di daerahnya untuk menggadaikan traktornya menjelang tahun ajaran baru.
''Saya tidak tahu, apakah kantor pegadaian di daerah lain juga menerima barang gadaian berupa traktor. Tapi untuk pegadaian Bukateja ini, demi membantu warga yang kebanyakan petani, kita bersedia menerima traktor sebagai barang gadaian,'' jelasnya, Rabu (15/6).
Menurutnya, petani yang menggadaikan traktornya di pegadaian Bukateja tidak hanya petani yang berasal dari Purbalingga. Tapi juga petani dari daerah lain, seperti dari Banyumas, Banjarnegara, bahkan Cilacap. ''Mungkin karena mereka tahu kita menerima barang gadaian berupa traktor, sehingga banyak petani dari berbagai daerah yang datang ke sini,'' katanya.
Dia menyebutkan, setiap tahu ajaran baru biasanya ada ada sekitar 50 traktor yang diterima kantornya. Untuk sekarang ini, di gudang penyimpanan barang gadai, sudah ada belasan traktor. Kemungkinan, jumlahnya akan makin bertambah karena musim penerimaan siswa baru masih berlangsung hingga Juli 2011 mendatang.
Sedangkan mengenai nilai gadainya, menurut Sunarti, bermacam-macam. Kisarannya antara Rp 2 juta hingga Rp 7 juta. ''Nilai gadai ini tergantung kondisi dan merek traktor yang digadaikan, serta permintaan penggadainya,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
