Kamis 09 Jun 2011 20:37 WIB

Empat Perampok Bersenjata Api Satroni Pegadaian Samarinda

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Empat perampok yang diduga menggunakan senjata api beraksi di Kantor Pegadaian Samarinda, Kalimantan Timur.

"Aksi perampokan itu berlangsung saat Kantor Pegadaian di Jalan AW. Sjahranie Samarinda tengah ramai oleh pengunjung. Tiba-tiba, empat pelaku masuk dan langsung meminta sejumlah uang dan perhiasan kepada karyawan," ungkap Arif Budiman.

Selain menggasak uang tunai Rp 24 juta para pelaku yang beraksi dengan mengenakan kacamata dan penutup hidung tersebut juga membawa kabur perhiasan emas seberat 230 gram.

"Berdasarkan keterangan saksi para pelaku sulit dikenali karena saat beraksi mereka mengenakan kacamata dan penutup hidung. Sejauh ini sudah memeriksa sembilan orang saksi namun belum ada petunjuk yang mengarah pada para pelaku" kata Arif Budiman.

Polisi lanjut Arif Budiman mengamankan barang bukti yakni sebuah mobil Avanza berwarna hitam KT 1340 M. "Aksi perampokan ini juga disertai perampasan mobil. Sebelum beraksi, para pelaku terlebih dahulu menyekap sopir dan merampas sebuah mobil rental. Setelah berhasil menggasak uang dan perhiasan di Kantor Pegadaian, pelaku kemudian kabur dan meninggalkan mobil Avanza itu di Jalan Tekukur dengan mengikat sopir mobil tersebut," ungkap Arif Budiman.

"Satpam Kantor Pegadaian itu mengaku ditodong menggunakan pistol oleh salah seorang pelaku. Namun, kebenaran terkait jenis senjata yang digunakan pelaku tersebut masih kami selidiki sebab tidak menutup kemungkinan senjata itu bukan senjata api tetapi bisa juga jenis senjata mainan," katanya.

"Namun, semua kemungkinan bisa saja terjadi sebab aksi perampokan dengan menggunakan senjata api juga pernah terjadi di Samarinda," ungkap Arif Budiman.

Arif Budiman juga mengaku belum bisa memastikan apakah pelaku perampokan di Kantor Pegadaian tersebut merupakan komplotan yang yang pernah beraksi di Kantor BRI Lampake yang berhasil menggasak uang tunai Rp300 juta pada 2009 lalu dan Kantor UOB Buana di Jalan dr. Sutomo dengan kerugian Rp75 juta pada 2010.

"Semua kemungkinan bisa terjadi namun sejauh ini kami tidak bisa memastikan apakah pelakunya sama sebab masih terus kami dalami. Kami telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku perampokan tersebut," kata Arif Budiman.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement