REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembangunan Jalur kereta api Bandara Soekarno Hatta kembali ke titik nol. Proyek yang telah dicanangkan pada 2005 lalu tersebut dikaji ulang dan akan dilaksanakan melalui mekanisme skema kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). Diperkirakan proyek ini baru akan memasuki masa konstruksi pada 2014.

Pengkajian ulang proyek ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan menyatakan, SMI bertugas untuk menggarap skema baru dalam realisasi proyek ini, yaitu KPS. “Dengan demikian, pemerintah mengundang partisipasi pihak swasta untuk berinvestasi di bidang infrastruktur,” ujarnya, Kamis (10/11).

SMI akan bertanggung jawab untuk penyusun pra studi kelayakan, penyiapan dokumen pelelangan, pelaksanaan pengadaan badan usaha, dan dukungan tercapainya perolehan pembiayaan (financial close). “Perjanjian fasilitasi ini diharapkan dapat menjadi awal dan semangat baru dalam pembuatan proyek ini,” katanya.

Dengan masuknya SMI dalam proyek ini, maka semua studi kelayakan yang pernah dilakukan sebelumnya akan dikaji ulang. “Tentu nanti ada yang terpakai dan ada yang tidak,” katanya. Salah satunya kajian soal besarnya dana yang perlu disiapkan untuk merealisasikan proyek tersebut. “Tentunya setelah dikaji ulang akan ada perubahan nilai investasi, mengikuti keadaan saat ini,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah mengestimasi biaya pembangunan jalur ini mencapai Rp 2,2 triliun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika