Kamis 11 Aug 2011 20:42 WIB

TKI Malang, Maunya Pulang Kampung, Malah Bermalam di Rumah Sakit

Red: cr01
Korban pembiusan (ilustrasi)
Foto: kampungtki.com
Korban pembiusan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Musnah sudah semua hasil perjuangan Kalim (28) setelah 3,5 tahun mencari nafkah menjadi TKI di kota Riyadh, Arab Saudi. Saat memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Majalengka, Jawa Barat, pria lajang itu dirampok segerombol orang dengan modus pembiusan.

Awalnya, saat pesawat yang ditumpangi Kalim mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kalim bertemu dengan Cholik, seorang pria yang mengaku TKI dari Malaysia.

Seusai bertegur sapa, Kalim merasa pernah mengenal Cholik saat pesawat yang ditumpanginya sedang transit di Dubai, Uni Emirat Arab. "Saya kenal Cholik di Dubai, saat pesawat sedang transit," kata Kalim saat ditemui di RSUD Bekasi, Kamis (11/8).

Obrolan pun berlanjut sampai Kalim ditawari untuk menumpang di mobil mini bus milik teman Cholik. Kalim mengetahui, mobil jemputan itu akan menuju Garut, Jawa Barat. Sesaat Kalim terpengaruh, dan ia memutuskan untuk menumpang sampai ke lokasi terdekat dari kampung halamannya di Pantai Dalam, Kecamatan Jati Tujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Di dalam mobil mini bus itu, berisi lima orang yang diduga kerabat Cholik. "Di dalam mobil ada 7 orang termasuk saya," tutur Kalim.

Ia menjelaskan, dalam perjalanan salah satu teman Cholik menawari jamu bungkus untuk masuk angin. "Saya sempat menolak pemberian jamu itu, tapi waktu saya melihat yang lain pada minum, ya saya mau aja," tambah Kalim menjelaskan.

Saat berada di dalam perjalanan, tepatnya di Jalan tol Jakarta-Cikampek, salah satu rekan Cholik meminta agar si sopir keluar ke pintu tol Bekasi Barat, karena ingin mengambil komputernya yang tengah diservis di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Timur.

Cholik pun meminta tolong Kalim untuk ikut turun. Namun tiba-tiba Kalim merasa pusing, dan mengatakan kepada Cholik, ia tidak bisa masuk ke dalam dan hanya bisa menunggu di teras tempat perbelanjaan itu. Cholik yang saat itu terlihat terburu-buru, langsung memasuki tempat perbelanjaan tersebut.

"Saat mobil ada di mall itulah kepala saya sudah pusing. Waktu siuman sudah ada di rumah sakit," lanjut Kalim seraya sadar dari pengaruh obat bius.

Menurut keterangan saksi dari petugas keamanan di tempat perbelanjaan, Suhendar, korban (Kalim) tergeletak di pelataran Mall pada Rabu (10/8) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya, petugas keamanan lainnya sempat melihat ada dua pria memapah korban dan meninggalkan korban di anak tangga pusat perbelanjaan itu.

"Karena korban dalam keadaan pingsan, akhirnya saya lapor polisi dan tak lama kemudian korban dibawa ke RSUD Bekasi, untuk menjalani perawatan,” tutur Suhendar.

Akibat kasus pembiusan itu, Kalim ditaksir rugi puluhan juta rupiah, karena kehilangan sebuah tas yang berisi pakaian, laptop, telepon genggam, cincin emas, serta uang tunai sebesar Rp. 5.400.000. Kasus pembiusan ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian dari Polresta Bekasi Kota, sementara korban hingga malam ini masih berada di ruang perawatan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Bekasi.

sumber : Muhammad Ghufron
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement