Kamis 24 Mar 2011 15:09 WIB

'Mata-matai' Warga, Jakarta Bakal Dipasang CCTV

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyetujui pemasangan Close Circuit Television (CCTV) di Jakarta. Terutama di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat. Di kawasan ini, seringkali terjadi tawuran. "Saya setuju CCTV dipasang untuk melakukan monitor," katanya di kantor Kelurahan Kampung Rawa pada Kamis, (24/3).

Dengan CCTV ini, ia berharap tawuran yang kerap terjadi bisa berkurang. Sebab, pemerintah akan mengetahui penyebab dan kemungkinan pelaku sehingga bisa ditindak secara hukum. Daerah ini dan sekitarnya dianggap salah satu wilayah yang terpadat penduduknya. Selain itu, di wilayah ini juga sering terjadi tawuran antar warga. Sehingga, tak jarang membuat resah warga.

Dihadapan warga, Foke sapaan Fauzi Bowo berjanji akan mengupayakan CCTV itu. Apalagi, CCTV ini dipasang guna memantau setiap agenda masyarakat. "Kita gunakan CCTV itu untuk memonitor kegiatan yang dilakukan. Supaya kalau ada hal-hal yang belum dapat perhatian oleh pemerintah, bisa segera direspon,” katanya.

Hanya saja, pemasangan CCTV ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, dibutuhkan perencanaan terutama masalah jaringan. "CCTV ini tidak hanya sekadar pasang, tapi harus terhubung dengan seluruh system institusi yang ada di Jakarta," katanya.

Namun, ia meminta warga tidak hanya mengandalkan CCTV ini untuk menjaga keamanan dan mencegah tawuran. Menurutnya, sistem keamanan keliling (siskamling) perlu ditingkatkan. Artinya, masyarakat tidak hanya mengandalkan kekuatan aparat. Karena, unsur warga inilah yang dinilainya sangat menentukan keberhasilan keamanan di lingkungan. "Mudah-mudahan tawuran di Kampung Rawa atau Johar Baru tidak menjadi masalah baru," katanya.

Lurah Kampung Rawa, Sudarmadi mengatakan aksi tawuran yang kerap terjadi diwilayahnya seringkali tidak diketahui penyebab jelasnya. Ia berharap dengan pemasangan CCTV bisa membantu mengurangi hal tersebut. "Kita akan tahu dimana fakta penyebab tawuran ini," katanya.

Menurutnya, seringkali anak-anak muda yang nongkrong mudah terprovokasi dengan adanya pelemparan batu saat motor lewat. Terkadang, saling ejek di jejaring social Facebook pun bisa menjadi pemicu. Akhirnya, berujung ke perkelahian dan tawuran.

Ia mengaku sudah menghimbau para orang tua untuk mengawasai anak-anak mereka. Terutama agar mereka tidak berkeliaran di malam hari. "Kegiatan malam hari akan kami coba kurangi," katanya. Menurutnya, warung internet (warnet) kerapkali menjadi tempat berkumpul dan berpotensi menimbulkan masalah baru yang berujung ke tawuran.

Sedangkan indikasi keterlibatan orang luar Johar Baru, ia meminta warga pun lebih waspada. "Kami minta bantuan warga bila ada orang tidak dikenal melakukan tindakan mencurigakan agar dilaporkan ke petugas," katanya.

Wilayah ini menjadi salah satu yang terpadat di Jakarta. Apalagi, Jakarta Pusat adalah wilayah yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang paling tinggi jika dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Jakarta. Sementara itu, akibat tawuran ini, Pemprov DKI berencana akan memasang CCTV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement