REPUBLIKA.CO.ID, -- Menyusul keributan yang terjadi antara pendukung timnas Inggris dan Rusia, kejadian kekerasan juga terjadi di daerah lain. Tepatnya di kota Nice, terjadi kekerasan antara pendukung timnas Polandia dan Irlandia Utara dengan pendukung lokal pada Sabtu malam waktu setempat.
Usai pertandingan di grup C yang mempertemukan kedua tim, masing-masing pendukung timnas larut dalam kegembiraan yang damai. Namun suasana berubah kala sekelompok pendukung lokal masuk ke area perayaan sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Mengutip goal, suasana memanas kala pendukung lokal mulai memprovokasi fans Polandia dan Irlandia Utara, tepatnya di Rue Saint-Francoids-de-Paule di pusat kota tua. Situasi akhirnya benar-benar pecah kala botol-botol mulai beterbangan ke arah para suporter.
Keributan yang melibatkan ratusan orang akhirnya tak terhindarkan, dengan gelas, botol, meja dan kursi menjadi sarana aksi. Beberapa kali bentrok fisik juga mewarnai bentrokan.
Polisi merespons kejadian dengan cepat dan langsung melakukan penertiban serta memulihkan keadaan. Satu orang yang dianggap sebagai provokator ditangkap.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi mengutuk kejadian ini dan berterima kasih atas respons yang cepat dari pihak keamanan.
"Ledakan kekerasan terjadi di Nice malam ini. Perilaku hooligan macam ini tidak dapat diterima dan harus dikecam," kata dia lewat akun twitter.
"Satu orang ditangkap menyusul kejadian. Situasi saat ini telah kembali normal. Terima kasih kepada polisi," kata dia lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
