Jumat 10 Jun 2016 23:51 WIB

Hooligans Cari ISIS di Marseille

kerusuhan terjadi di Marseille antara suporter Inggris dan penduduk setempat, Jumat (10/6).
kerusuhan terjadi di Marseille antara suporter Inggris dan penduduk setempat, Jumat (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Sekira 100 pendukung Inggris terlibat bentrok dengan 50 orang penduduk lokal pada Kamis (9/6) malam di Vieux Port, wilayah pelabuhan Marseille. Sebagian saksi mata menuturkan bahwa kerusuhan dipicu para suporter Inggris yang meneriakkan yel-yel soal kelompok ekstrem Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Reuters melaporkan, dua warga Inggris ditahan selepas kejadian dan satu orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka parah di kepala. Sementara empat petugas polisi juga dilaporkan terluka.

Para saksi mata menuturkan kisah yang berbeda soal asal muasal kerusuhan tersebut. “Saya hanya duduk-duduk di bar ketika tiba-tiba minuman saya diambil dan kerusuhan dimulai. Saya tak tahu siapa yang mesti disalahkan, semuanya terjadi demikian cepat,” kata seorang saksi mata asal Inggris seperti dilansir the Telegraph.

Sementara Nicolas (26 tahun), seorang penduduk asli Marseille menuturkan, kerusuhan meledak setelah penduduk mendengar para penggemar Inggris meneriakkan “ISIS di mana kalian?” Sebagian lainnya juga mendengar para penggemar Inggris menyanyikan “ ISIS, kami benar-benar menyayangi kalian.”

Nyanyian tersebut membangkitkan ingatan soal serangan teror di Paris, Prancis, awal tahun ini. Dalam serangan yang diklaim ISIS tersebut, sekira 130 orang tewas.

Sebaliknya, Simon, seorang fan timnas Inggris dari Leeds menuturkan pada the Telegraph bahwa mereka dipancing terlebih dahulu oleh sekelompok pemuda asal Marseille. “Tiba-tiba ada kelompok orang Prancis mulai menyerang kami dan melempar barang-barang. Kami harus mempertahankan diri hingga polisi datang,” kata dia.

Yang terjadi sepanjang Kamis malam hingga Jumat dini hari itu membuka kembali kenangan kelam soal peristiwa serupa 18 tahun silam. Saat itu, dalam helatan Piala Dunia 1998 di Prancis, kerusuhan terjadi menjelang dan selepas timnas Inggris mengalahkan Tunisia dengans skor 2-0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement