Senin 14 Apr 2014 06:36 WIB

Lab Tes Narkoba Brasil Tak Memenuhi Syarat, FIFA Kecewa

Rep: mutia ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
piala dunia 2014
Foto: FIFA
piala dunia 2014

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Kepala Komisi Medis FIFA, Michel D'Hooghe benar-benar kecewa dengan laboratoriumtes narkoba Brasil yang berulang kali  gagal memenuhi standar World Anti-Doping Agency. Akhirnya, sampel darah dan urin dari masing-masing pemain Piala Dunia 2014 harus diterbangkan ke laboratorium Swiss dan membutuhkan beberapa hari karena harus terbang melintasi lautan Atlantik.

Itu akan memperlambat hasil akhirnya keluar. FIFA memperkirakan akan mengirimkan sekitar 1.000 sampel darah dan urin ke laboratorium yang sudah terakreditasi di Lausanne. D'Hooghe mengatakan bahwa pada Piala Dunia sebelumnya, tim medis selalu berhasil menerima hasil tes darah dan urin sebelum pertandingan tim berikutnya dimulai.

"Jadi, jika Anda positif atau jika saya positif narkoba atau doping, itu sudah bisa diketahui sebelum pertandingan dimulai," ujar D'Hooghe, dilansir dari AP, Senin (14/4).

D'Hooghe merasa kecewa bahwa itu berarti jika seorang pemain yang pada dasarnya doping masih bisa bermain di sebuah pertandingan karena hasil tesnya baru bisa keluar beberapa hari kemudian. Dari ibu kota Brasil, Rio De Janeiro, sampel darah dan urin pemain pertama kali harus diterbangkan ke Zurich atau Jenewa, baru kemudian bisa sampai ke Lausanne.

"Aku benci hal ini. Aku benar-benar tidak senang dengan hal ini. Kami memang akan selalu melakukan yang terbaik, namun inilah titik kelemahannya. Aku kecewa," ujar D'Hooghe. 

Dengan keputusan ini, maka FIFA harus bisa menjamin bahwa sampel darah dan urin pemain tidak rusak atau dirusak dalam perjalanan. Jika terbukti bahwa ada sampel milik pemain yang terbukti positif narkoba atau doping maka FIFA harus berhasil membuktikan keabsahannya di sidang pengadilan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement