Selasa 25 Oct 2016 16:21 WIB

Masa Depan Arsitektur Bersejarah di Tangan Generasi Muda

Mahasiswa UMJ diajak peduli masalah arsitektur perkotaan.
Foto: UMJ
Mahasiswa UMJ diajak peduli masalah arsitektur perkotaan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ari Widyati Purwantiasning (Arsitek, Universitas Muhammadiyah Jakarta)

Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya'. Bagaimana sebuah negara dapat menghargai sejarahnya, bila sejarah tersebut diabaikan dan bahkan dihancurkannya? Sejarah tidak hanya dapat diingat karena peristiwa-peristiwa yang berlangsung di masa lalu, namun sejarah juga dibuktikan dengan adanya saksi-saksi kehadirannya.

Diantara kehadirannya adalah adanya sosok-sosok bangunan tua bersejarah yang tersebar di seluruh dunia umumnya, dan seluruh Nusantara khususnya. Hampir setiap kota di Indonesia memiliki kawasan bersejarah yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi atau kawasan yang dilestarikan keberadaannya. Keberadaan kawasan bersejarah ini merupakan salah satu bentuk hubungan keterkaitan antara masa lampau dengan masa kini yang harus tetap terpelihara untuk keberlangsungannya di masa depan.

Hal ini terkait dengan generasi masa depan yang tentunya juga memerlukan rasa memiliki akan peristiwa-peristiwa masa lampau atau sejarah yang telah terjadi di masa lalu. Tentunya kehadiran bangunan-bangunan bersejarah tersebut tidak akan terjamin keberlanjutannya jika tidak dilestarikan dan dijaga keasliannya baik dalam hal nilai-nilai sejarahnya, estetikanya maupun atmosfer bersejarahnya yang dapat dirasakan berbagai generasi.

Salah satu usaha untuk mengajak generasi muda dalam mengupayakan pelestarian bangunan-bangunan bersejarah ini adalah dengan memberikannya pendidikan mengenai konservasi arsitektur. Baik mulai dari konsep dasar konservasi sampai dengan penerapan beberapa turunan konsepnya.

Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) tidak hanya ditekankan pada lulusan yang hanya dapat berpraktek sebagai profesi arsitek, namun juga sebagai arsitek yang perduli dengan masalah-masalah perkotaan yang melibatkan kehidupan masyarakat.

Dengan mengupayakan agar lulusan arsitektur UMJ menjadi perduli dengan masalah bangunan-bangunan tua bersejarah yang notabene merupakan warisan budaya Indonesia, maka mahasiswa arsitektur UMJ sebagai generasi muda dibekali dengan keilmuan dasar mengenai konsep konservasi. Beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan keilmuan ini adalah Sejarah Arsitektur dan Arsitektur Konservasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement