Kamis 26 Apr 2018 06:24 WIB

Kemendikbud Janji Atasi Problem Server UNBK

Pada penyelenggaraan UNBK 2019, Kemendikbud akan mengatur waktu koneksi ujian.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi UNBK SMP
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi UNBK SMP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berjanji persoalan server tidak akan terulang pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP tahun depan. Pada 2019, Kemendikbud  akan mulai mengatur waktu koneksi ujian. 

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pengaturan ini, misalnya, dengan membagi tiga waktu koneksi, yang memiliki perbedaan waktu koneksinya hanya 10 menit. Ia meyakini pengaturan waktu koneksi dapat menjadi solusi atas problem server yang sempat melumpuhkan pelaksanaan UNBK SMP hari pertama pada Senin (23/4) lalu. 

Selain itu, dia juga mengatakan, tahun depan kapasitas server akan terus diperbesar. "Masalah server itu kan karena tahun ini penyelenggaraan UNBK SMP itu over load. Karena jumlah peserta UNBK SMP itu hampir dua kali lipat jumlah peserta UNBK SMA dan SMK," kata Muhadjir di Hotel Candra Kartika, Jakarta, Rabu (25/4).

Baca Juga: KPAI: Permasalahan Server Berdampak pada Psikologis Siswa

Kendati ada pembagian waktu koneksi, Muhadjir tetap memastikan tidak akan terjadi kebocoran soal. Sebab, soal-soal UNBK setiap siswa berbeda dan akan dienkripsi.

"Ini sangat teknis, tapi dalam aspek keamanan masih otomatis. Kebocoran juga tidak ada lagi," kata Muhadjir menegaskan.

Pada pelaksanaan UNBK SMP hari pertama, sekolah-sekolah di berbagai daerah mengalami kendala server. Hal itu terjadi diduga karena adanya kelebihan kapasitas peserta UNBK.

Menurut Muhadjir, kendala gangguan server yang dialami sejumlah SMP pada pelaksanan UNBK hari pertama tersebut hanya berlangsung selama tidak lebih dari 30 menit. Gangguan itu langsung ditangani sehingga pelaksanaan UNBK sudah dapat dilaksanakan dengan baik.

Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.

UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen, yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. UN susulan akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement