Senin 27 Nov 2017 19:35 WIB

BPK Berharap Audit Jadi Jurusan di Perguruan Tinggi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Endro Yuwanto
Gedung BPK
Foto: .
Gedung BPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang kurikulum audit sektor publik. Kegiatan itu merupakan bagian dari Olimpiade Audit untuk Negeri bertajuk BPK Audination yang digelar pada 27 sampai 30 November 2017.

"Jadi kami akan mendesain kurikulum audit dari D1 sampai S3, jadi ilmu-ilmu yang akan dimasukkan di sini adalah ilmu-ilmu terapan. Supaya lulusannya, ketika sudah lulus bisa langsung praktik mirip dengan apa yang dilakukan auditor kami. Kami ingin ke depan ada magister terapan, doktor terapan, dan lainnya," kata Kepala Bidang Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan BPK Muhammad Yusuf John kepada wartawan, Senin (27/11).

Lebih lanjut, Yusuf menjelaskan, dalam FGD nanti akan didiskusikan, apakah di perguruan tinggi audit perlu menjadi program studi, jurusan, atau cukup menjadi konsentrasi. Pasalnya, saat ini di sebagian besar universitas, audit hanya sebagai konsentrasi atau mata kuliah dari jurusan akutansi.

"Lalu kalau dipelajari, selama ini antara universitas satu dengan lainnya yang dipelajari tentang audit berbeda-beda. Maka kami mau buat kurikulumnya standardisasinya kami samain," ucap Yusuf.

Yusuf menambahkan, nantinya hasil FGD tersebut akan diajukan ke menristekdikti. "Menristekdikti sudah menunggu hasilnya dan diskusi kami nanti akan dimatengin lagi karena kami kan praktisi bukan akademisi," ujarnya.

Yusuf menjelaskan, BPK sudah memetakan, bila ingin belajar audit, maka ada empat kelompok materi yang harus ada di kurikulum. Pertama, tahu kriteria audit sehingga yang dipelajari akutansinya serta proses bisnisnya. Kedua, cara memahami kriteria yakni dengan belajar hukum. "Ketiga, sistem audit itu sendiri dan keempat standar dan praktik audit. Ini nanti semua kami diskusiin," katanya.

Sebagai informasi, peserta FGD meliputi perwakilan yang terdiri dari rektor, dekan, serta dosen, dari 50 kampus di Indonesia baik negeri maupun swasta.

Yusuf berharap, tahun depan hasil FGD tersebut sudah bisa diimplementasikan. "Menjadikan audit sebagai jurusan di universitas merupakan mimpi kami sejak lama. Semoga tahun depan bisa terwujud tapi semua tergantung prosesnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement